Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjajal Manuver Lanting, Si Rakit Bambu

Kompas.com - 23/12/2012, 11:11 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

KOMPAS.com – Dari ketinggian jembatan kayu, deru Sungai Amandit memangil untuk mengakrabi tiap liukan riamnya. Lewat tarian ranting bambu, sepanjang air mengalir sepanjang itu pula lantun lanting amandit mengalun.

Mari bergabung bersama Ramon Tungka menyusuri Sungai Amandit dengan rakit bambu yang disebut lanting. Dalam program “Kampung Main” episode “Bermain di Amandit”, Ramon memainkan tiga permainan. Permainan itu antara lain manyundak, baucus, dan naik lanting.

Lanting

Perjalanan lanting menyusur Sungai Amandit dimulai dari Desa Loksado hingga ke hilir di Muara Tanuhi. Rimbun pepohonan pegunungan Meratus, meneduhi para pelanting dari terik matahari.

Lanting bermanuver lincah, menyiasati riam demi riam Amandit. Di bagian hulu, perjalanan lanting pun dimulai dari Desa Loksado. Di desa ini, Ramon bertemu dengan Kamran, sang joki lanting.


Lanting 1
Kamran bermanuver di lanting (KompasTV/Vyara Lestari)

Kamran menyusun batang demi batang bambu jenis paring banar hingga terbentuk sebuah rakit bambu. Rakit inilah yang disebut lanting. Panjangnya sekitar delapan meter dan lebar satu meter. Lanting sanggup menampung bobot hingga empat orang dewasa.

Sebuah tempat duduk bagi penumpang bernama Paundanan pun dipasang di bagian belakang lanting. Tak lebih dari setengah jam, lanting pun terbentuk dan siap mengarungi Sungai Amandit. Dengan pinanjak atau tongkat bambu dari jenis paring tali, Kamran mengendalikan lanting.

Tak mudah mengemudikan lanting. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemula. Pinanjak pun dijejakkan pada dasar sungai atau bebatuan yang banyak bertebaran di sungai agar lanting terdorong ke arah yang diinginkan.

Joki seperti Kamran sering kali melompat di atas lanting. Manuver ini dilakukan terutama saat memasuki riam sungai. Menurut Kamran, dengan lompatan tersebut, membuat mengemudikan lanting menjadi lebih mudah.

Perlu tahunan untuk menguasai manuver dengan cara melompat seperti yang dilakukan para joki lanting. Dulu, penduduk Loksado menggunakan lanting untuk mengangkut hasil bumi seperti kayu manis, karet, dan kemiri.

Warga Loksado biasanya menghabiskan waktu setengah hingga sehari penuh di atas lanting. Saat tiba di ibu kota Kabupaten Hulu Sungai Selatan di Kandangan, mereka menjual hasil bumi yang dibawa. Bahkan lanting mereka pun dijual pada mereka yang berminat.

Saat menelusuri Sungai Amandit dengan lanting inilah, manfaatkan kesempatan mencicipi dinginnya Sungai Amandit dengan permainan manyundak dan baucus. Berminat menjajal Sungai Amandit dengan manyundak atau memanah ikan dan baucus atau tubing ala anak-anak Desa Loksado? Mampir saja ke Desa Loksado.

Akses dan akomodasi

Desa Loksado berada di Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan. Dari Jakarta sebagai ibu kota negara, dapat dicapai dengan naik pesawat menuju Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Selanjutnya, dari kota Banjarmasin, perjalanan menuju Desa Loksado dapat ditempuh menggunakan mobil sewaan. Perjalanan darat memakan waktu sekitar empat jam.

Untuk penginapan bisa pilih hotel di kota Banjarmasin, lalu melakukan perjalanan pergi-pulang ke Desa Loksado. Namun, jika berencana menjelajahi daerah sekitar Desa Loksado seperti Air Terjun Haratai atau trekking di sekitar desa, maka pilihan terbaik adalah menginap di Desa Loksado.

Di Desa Loksado terdapat penginapan sederhana dan homestay di rumah penduduk. Salah satu penginapan yang tersedia di desa ini adalah Penginapan Alya milik Bapak Alut. Anda bisa mengontaknya di 085391414668. (KompasTV/ Fauziyah dan Vyara Lestari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com