Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Slamet, Nekat Setelah Pelatihan Kilat

Kompas.com - 25/12/2012, 11:11 WIB

KOMPAS.com - Bermodal nekat dan berbekal ilmu pelatihan kilat, Slamet Pudjianto menjalankan usaha pengolahan ikan untuk diambil kandungan albuminnya (salah satu kadar protein). Usaha dengan teknologi baru ini mampu menghadirkan produk bernilai tinggi. Secara perlahan usaha rumahannya mulai diserap pasar.

Slamet mungkin bukan orang yang mumpuni dalam soal perikanan. Dia juga tidak punya keahlian dalam urusan laboratorium. Tapi, ia membuktikan bahwa kemauan keras bisa mendatangkan usaha baru yang lebih menarik.

Usaha pembuatan albumin diawali saat ia diajak mengikuti pelatihan Dinas Perikanan. Slamet yang sebelumnya sudah bergelut dengan dunia perikanan melalui Kelompok Tani Ikan Agrobis Sumber Jaya Dusun Telogo Satu, Desa Telogo, Kecamatan Kanigoro, Blitar, tergerak membuat usaha baru.

Bukan hal yang mudah mengawali usaha pembuatan albumin ini. Slamet dibantu istri dan saudara-saudaranya melakukan percobaan dan riset sejak tahun 2008, sampai akhirnya baru benar-benar memproduksi albumin di tahun 2011.

Perlu dilakukan banyak penelitian dan percobaan untuk memperoleh hasil dengan komposisi yang tepat dalam memproduksi albumin dari bahan baku ikan gabus atau ikan kutuk.

Setelah produksi albumin mendapat komposisi yang pas, Slamet mulai berani menawarkan hasilnya. Namun, ia harus bersusah payah mendapat kepercayaan agar ada orang yang mau membeli produknya itu. “Di masa-masa awal kami masih melakukan produksi berdasarkan pesanan saja,” terang bapak dua anak ini mengenai produknya yang berlabel Saikanku.

Perlahan tapi pasti, produknya mulai dikenal pasar. Belum genap satu tahun produk Saikanku sudah mendapat kepercayaan. Kini, Slamet bersama timnya sudah bisa memasok produk albumin ke beberapa kota seperti Malang dan Surabaya. Produksi albumin berjalan rutin, tak lagi harus menunggu pesanan masuk.

“Selain karena kepepet, kami bersemangat menjalankan usaha ini karena melihat bagaimana kondisi pasien yang membutuhkan albumin,” ujar Slamet.

Empatinya bukan hanya dalam menjual, Slamet dan istrinya bahkan pernah turut menangani pasien saat praktik kerja. Selain rasa keprihatinan pada pasien yang butuh albumin, melecut semangatnya membuat produk Saikanku.

Usaha itu juga setidaknya memberi nilai tambah bagi produk ikan gabus yang selama ini hanya dijual di pasar dan memberi tambahan pendapatan bagi kelompok tani ikan.

"Saya bersyukur, sekarang kelompok tani kami tak hanya menjual benih ikan atau menjual ikan pada pelanggan, tapi bisa menjadi penyuplai albumin yang otomatis makin banyak butuh ikan gabus," terang Slamet.

Ketika industri olahan ikan banyak berkutat pada usaha pengawetan dan pengemasan ikan untuk dijual kembali, usaha rumahan Slamet Pudjianto justru membuat olahan ikan ‘bernilai lebih’. Lewat riset dan alat sederhana, produksi albumin berlabel Saikanku sudah berlangsung rutin.

Meski berupa industri kecil, Slamet dan timnya di perusahaan Denta Cahya Abadi terus melakukan riset. Maklum, kandungan gizi ikan gabus mengandung nilai protein 25,5 persen dan albumin (6,2 persen).

Untuk penambahan gizi pada balita dapat disesuaikan berdasarkan berat badan. Berat balita 7-9 kg diberikan konsumsi 100 gram ikan gabus segar/hari. Berat balita 10-12 kg diberikan konsumsi 150 gram ikan gabus segar/hari. Berat balita 13-15 kg diberikan konsumsi 200 gram ikan gabus segar/hari.

Bangsa China menjadikan ikan gabus sebagai obat penyembuh luka bakar dan luka bekas operasi. Albumin dalam ikan gabus merupakan prediktor terbaik untuk harapan hidup penderita suatu penyakit.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

    Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

    Jalan Jalan
    Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

    Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

    Travel Update
    Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

    Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

    Jalan Jalan
    Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

    Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

    Jalan Jalan
    5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

    5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

    Travel Update
    [POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

    [POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

    Travel Update
    8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

    8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

    Hotel Story
    Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

    Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

    Travel Update
    Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

    Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

    Travel Tips
    3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

    3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

    Travel Update
    4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

    4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

    Travel Update
    Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

    Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

    Travel Update
    10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

    10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

    Travel Tips
    5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

    5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

    Jalan Jalan
    5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

    5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

    Travel Tips
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com