PEKANBARU, KOMPAS.com - Asosiasi Biro Perjalanan Indonesia (ASITA) Riau menilai banyak potensi pariwisata yang belum dikembangkan di Provinsi Riau yang dikenal sebagai pusat bisnis dan memiliki banyak obyek wisata.
"Pengembang destinasi di Riau belum terfokus dan hampir semua daerah ingin mengembangkan wisata di daerahnya, tapi belum ada yang benar-benar menjadi wisata favorit atau unggulan," ujar Sekretaris ASITA Riau, Muhammad Junaidi di Pekanbaru, Selasa (8/1/2013).
Ia mencontohkan di Kabupaten Siak yang memiliki peninggalan Kesultanan Siak berupa Istana Kesultanan Siak Sri Inderapura dan jika dibangun secara bersama-sama maka wisata di Siak akan menjadi unggulan.
Kemudian di Kabupaten Kampar terdapat Candi Muara Takus yang dari berbagai literatur disebutkan sebagai candi tertua di Indonesia dan keberadaan candi ini menjadi misterius serta belum ada sejarah pasti kapan dibangun, namun sayang belum dikelola dengan baik.
Selanjutnya ombak Bono yang terdapat di Kabupaten Pelalawan, di mana orang bisa berselancar di Muara Sungai Kampar dan kegiatan berselancar di sungai hanya ada di beberapa tempat di dunia seperti Amazon, Brasil.
"Selama ini konsentrasi pembangunan tempat obyek wisata tidak terfokus, padahal banyak daerah seperti Siak, Kampar dan Pelalawan bisa menjadi daerah wisata. Sedangkan Pekanbaru terkonsentrasi pada sektor bisnis dan wisata hiburan," katanya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Riau, Said Syarifuddin mengatakan pihaknya siap mendorong dan mendukung destinasi pengembangan daerah pariwisata di Riau.
Seperti pada berbagai acara yang diadakan oleh kabupaten/kota, baik dari sisi dana dalam APBN atau APBD seperti bakar tongkang di Rokan Hilir, kemudian pacu jalur di Kuantan Sengingi, festival rebana di Bengkalis dan lain sebagainya.
"Memang program kami seperti itu dan setiap kabupaten punya unggulan wisata di masing-masing daerah. Jadi setiap kabupaten/kota sudah membuat satu unggulan pariwisata dan itu sudah jalan, bukan baru usulan," ujarnya.
Ikuti twitter Kompas Travel di @KompasTravel
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.