Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seram! Wisata Tengkorak Bawah Tanah di Paris

Kompas.com - 29/01/2013, 15:59 WIB

KOMPAS.com - Wisata yang satu ini memang lain dari yang biasa saya lakukan. Melihat tengkorak di bawah tanah, dalam parit batu atau tambang sepanjang 1,7 km. Yang istimewa adalah tengkorak manusia ini ditata bagaikan dinding berukir, sehingga kita yang berada di dalamnya seolah terhimpit dari awal hingga akhir oleh tulang belulang manusia peninggalan sejak abad kelima.

Catacombes de Paris. Itu nama situs wisatanya. Tempat ini justru sebenarnya pada awalnya sedikit enggan saya kunjungi, seram saja membayangkan berada di bawah tanah, dalam lorong, hanya disajikan pemandangan tengkorak manusia.

Tapi berhubung anak saya yang sulung, justru malah pernah mendatangi Catacombes di Paris itu, saat masih kecil bersama nenek-kakeknya dan sampai saat ini masih saja membicarakannya, jadilah, saat saya harus ke Paris untuk sebuah liputan menyempatkan diri, mengunjungi wisata penampungan tengkorak manusia zaman dulu kala...

Pagi hari pukul 09.30 saya sudah mendatangi situs tersebut. Alamak! Padahal tempat itu mulai dibuka pukul 10.00 tetapi antreannya sudah amat sangat panjang. Saya sampai dibuat bingung. Namun saat saya tanyakan kepada orang terakhir yang mengantre, apakah mereka mengantre untuk mengunjungi Catacombes de Paris atau yang lainnya, jawabannya adalah, "Tentu saja untuk Catacombes".

"Ck.. ck.. ck..," decak saya. Rupanya obyek wisata ini terkenal toh bagi turis mancanegara. Karena orang yang di depan saya datang dari Amerika yang sudah memasukkan tempat wisata Catacombes dalam agendanya yang wajib dikunjungi setelah Disneyland Paris dan Tour Eiffel.

Satu jam sudah saya mengantre di bawah rintikan hujan. Untung setiap saya ke Paris, payung kecil tak pernah ketinggalan. Maklum namanya juga Paris, kota abu-abu saking seringnya hujan. Dan si turis asal Amerika itu meminta izin agar kepalanya boleh ikut berteduh di bawah payung saya.

Herannya, para pengantre lainnya, tetap saja dengan tabah tak meninggalkan antrean, padahal badan mereka sudah basah dan kedinginan. Salut!

Akhirnya datang juga giliran saya memasuki Catacombes. Karena setiap pengunjung yang masuk dibatasi sesuai jumlah yang ditentukan, agar di dalamnya tak terlalu padat manusia, mengingat situs ini termasuk rentan. Awalnya datang sendiri, berkat berbagi payung, jadilah saya mendapatkan teman dadakan. Untung juga karena, terus terang dari tadi saya sedikit grogi takut memikirkan jika nanti tak merasa nyaman.

Harga tiket masuk ke Catacombes 8 euros, anak-anak di bawah 14 tahun gratis. Pengunjung yang berusia di atas 14 tahun hingga 26 tahun membayar setengahnya, yaitu 4 euros saja. Murah kan? Saran saya agar menyewa audio guide, seharga 3 euros karena sangat berguna selama kita di dalam situs tersebut.

Sebenarnya apa sih Catacombes itu? Catacombes de Paris, pada awalnya merupakan sebuah tambang bawah tanah, di mana sejak zaman antik dibuat lorong untuk mengambil bahan kebutuhan pembangunan kota Paris agar tak perlu mengimpor dari negara lainnya. Misalnya batu yang zaman dulu banyak digunakan sebagai bahan utama pembuatan bangunan.

Lorong tersebut berada sekitar 20 hingga 30 meter di bawah permukaan tanah. Dan rupanya di Paris sendiri tersebar sekitar 300 kilometer tambang bawah tanah. Hanya saat ini, baru situs Catacombes ini saja yang dibuka untuk umum.

Awalnya Catacombes ini bukan digunakan sebagai tempat penampungan tengkorak. Begini sejarahnya. Pada abad kelima, dibangun sebuah pemakaman, yaitu Saints-Innocents dengan sebuah gereja berada di dekatnya yaitu Gereja Notre-Dame-des Bois. Pemakaman ini menampung para jenazah untuk daerah di sekitarnya.

Namun menurut keterangan, beberapa tokoh legenda penting juga dimakamkan di pekuburan ini. Dan yang menjadi catatan bersejarah adalah kuburan itu menampung anak-anak Yudea yang dibunuh atas perintah Raja Heroldes. Selama 13 abad, pemakaman ini menampung para jenazah dari daerah sekitarnya, yang rupanya semakin lama menjadi masalah karena terlalu padat. Pemakaman kecil itu berubah menjadi pemakaman nomor satu di Paris!

Hingga pada abad kedelapan, sebuah masalah besar menimpa akibat dari jenazah yang dimakamkan di Saints-Innocents itu. Rupanya pembusukan mayat dalam tanah mencemarkan air sumur. Bahkan sebuah perkebunan anggur tak jauh dari pemakaman itu mengalami masalah karena anggur hasil olahan mereka menjadi rasa cuka, dan tak layak dikonsumasi.

Permasalahan adanya pencemaran itulah yang membuat pemerintah memutuskan untuk menghentikan menguburan jenazah. Tentunya pada awalnya mengalami pertentangan. Pasalnya pada masa itu jenazah wajib dikuburkan dalam tanah secara keagamaan. Tepatnya awal 1780, pemakaman Innocents ditutup.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

Jalan Jalan
Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Travel Update
6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

Travel Tips
Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com