Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maluku Utara Kembangkan Wisata Olahraga

Kompas.com - 04/02/2013, 07:14 WIB

TERNATE, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Maluku Utara (Malut) mengembangkan wisata olahraga berskala nasional maupun internasional untuk memperkaya keanekaragaman obyek wisata Malut sekaligus meningkatkan arus kunjungan wisatawan ke daerah ini.

Wakil Gubernur Malut, Gani Kasuba di Ternate, Minggu (3/2/2013) mengatakan, ada beberapa jenis wisata olahraga yang potensial dikembangkan di antaranya selancar, renang antarpulau dan lomba perahu tradisional (kora-kora).

Wisata olahraga selancar akan dikembangkan di Kabupaten Pulau Morotai, karena di daerah itu memiliki  pantai yang sangat cocok untuk kegiatan selancar, di antaranya di Pantai Tanjung Sopi yang ketingggian gelombangnya sebagai salah satu yang terbaik di dunia.

"Pemkab Pulau Morotai telah melakukan koordinasi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk menggelar kejuaraan selancar bertaraf internasional di Tanjung Posi tersebut pada Oktober 2013. Diperkirakan banyak peserta dari berbagai negara yang akan ambil bagian pada kegiatan itu," ujar Gani Kasuba.

Sedangkan lomba renang antarpulau telah menjadi kegiatan rutin Pemprov Malut dalam rangkaian peringatan hari ulang tahun Provinsi Malut setiap bulan November dengan rute Pulau Wisata Maitara di Kota Tidore Kepulauan menuju Benteng Kalumata di Pulau Ternate sejauh 2 km.

Menurut Wagub Gani Kasuba, lomba renang antarpulau tersebut pada tahun 2013 diupayakan melibatkan peserta dari luar negeri. Untuk itu Pemprov Malut akan mempromosikannya lebih awal melalui biro perjalanan wisata yang ada  di Pulau Jawa dan Bali.

Khusus untuk lomba perahu tradisional selama ini sedikitnya ada tiga kegiatan yakni Festival Legu Gam pada bulan April dan Festival Kora-kora bulan Desember di Kota Ternate serta Peringatan HUT Provinsi Malut bulan November di Sofifi, ibu kota Provinsi Malut.

Wagub mengatakan, pascapenyelenggaraan Sail Morotai pada September 2012 kunjungan wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri ke Malut menunjukkan peningkatan, sehingga kegiatan itu memberi kontribusi besar pada promosi pariwisata daerah ini.

Kunjungan wisatawan dari dalam dan luar negeri ke Malut pada Desember 2012, misalnya, mencapai lebih dari 7.000 orang atau meningkat jika dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya hanya 6.000-an orang dengan tujuan utama sejumlah obyek wisata bahari dan peninggalan sejarah di Malut. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Travel Update
Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com