Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bono Paling Siap Menjadi Destinasi Wisata Riau

Kompas.com - 13/02/2013, 19:11 WIB

PEKANBARU, KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif meninjau empat titik yang bisa menjadi potensi destinasi wisata di Provinsi Riau pada 9-13 Februari 2013. "Riau kekurangan destinasi wisata, kalau Anda menginap di Pekanbaru bingung mau ke mana," kata pimpinan rombongan Kepala Subbidang Pengembangan Wisata Alam dan Budaya Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Kemenparekraf, Danang Rahadian di Pekanbaru, Riau, Rabu (13/2/2013).

Salah satu potensi destinasi wisata utama adalah Gelombang Ombak Bono yang uniknya berada di daerah aliran Sungai Kampar tepatnya di Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan.

Bahkan pada 9-13 Februari 2013 terdapat empat orang peselancar asing didampingi seorang pendayung kayak yang sedang berupaya memecahkan rekor dunia dalam hal berselancar dengan jarak terjauh dan waktu terlama.

Lima orang tersebut adalah empat peselancar Steve King asal Inggris, Steve Holmes (Inggris), Nathan Maurice (Inggris) dan Fabrice Colas (Perancis) beserta seorang penunggang kayak Dominique Avrilleau (Perancis). "Bono jadi salah satu yang paling siap untuk jadi destinasi wisata karena keunikannya dan tidak semua negara punya," ujar Danang.

Selain Bono, rombongan Kemenparekraf juga meninjau potensi destinasi wisata di Gua Gema di Desa Gema, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar.

Gua Gema, menurut salah seorang pegiat pariwisata setempat, Hisam Setiawan, sejauh ini baru ditemukan satu akses masuk yang harus dituruni secara vertikal menggunakan tali tambang. "Kami turun waktu itu sedalam 23 meter dan sempat merayakan Hari Kemerdekaan 17 Agustus pada 2010," kata Hisam.

Sementara Danang berpendapat bahwa untuk potensi destinasi wisata di Gua Gema perlu dilakukan observasi lebih lanjut.

Kemudian Danang juga sempat berupaya melakukan observasi ke Suaka Margasatwa Krumutan yang berlokasi di Kabupaten Pelalawan meskipun usaha mereka harus terhenti karena tidak mendukungnya akses masuk ke wilayah hutan lindung tersebut melalui jalur sungai.

Potensi wisata terakhir yang disinggahi rombongan Kemenparekraf adalah Desa Wisata Hutan Ulayat Rimbo Tujuh Danau di Buluhcina, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar.

Buluhcina menyuguhkan pengalaman menikmati tujuh danau di wilayah tersebut beserta kekayaan vegetasi dan fauna yang dimiliki. Tujuh danau tersebut adalah Danau Baru, Danau Tanjung Putus, Danau Tanjung Balam, Danau Buntu, Danau Pinang Dalam, Danau Pinang Luar dan Danau Tuoktonga.

Desa Wisata yang ditetapkan sejak 2004 lalu dan disahkan melalui Surat Keputusan Gubernur Riau pada 2005 tersebut berada dalam kondisi mengenaskan.

Pengelola Desa Wisata sekaligus Kepala Desa M Ralis mengakui saat ini minat wisatawan berkunjung ke Buluhcina masih sangat rendah. "Hanya kebanyakan digunakan untuk tempat wisata rombongan sekolah-sekolah di sekitar Pekanbaru," ujar Ralis.

Menurut Danang, pengembangan destinasi wisata Riau terkendala kondisi psikologis masyarakat yang menganggap sudah mampu memenuhi kebutuhan hidup lewat pemanfaatan sumber daya alam seperti minyak bumi. "Minyak di sini itu kan atas bawah, bukan hanya digali tapi dipetik dari kebun kelapa sawit," kata Danang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Hotel Story
3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

Travel Tips
Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Jalan Jalan
Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Travel Update
5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

Jalan Jalan
Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Travel Update
5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

Travel Tips
Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Jalan Jalan
Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Travel Update
Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Jalan Jalan
Nekat Sulut 'Flare' atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Nekat Sulut "Flare" atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com