KUPANG, KOMPAS.com — Perburuan paus di Lamalera, Lembata, NTT, tetap difokuskan sebagai ajang pariwisata, bukan kegiatan bisnis.
"Lagi pula kegiatan itu tidak bersifat rutin. Mungkin dalam satu tahun hanya 4-8 paus yang ditangkap. Itu pun jenis paus jantan yang sudah tua. Paus betina tidak akan ditangkap," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan NTT, Ande Jehalu, di Kupang, Jumat (1/3/2013).
Andre Jehalu mengatakan, aksi berburu paus secara tradisional di Lamalera sudah dilakukan sejak ratusan tahun silam, dan merupakan peninggalan nenek moyang.
"Itu tradisi turun-temurun sehingga tidak bisa dihentikan. Lagi pula mereka cuma berburu paus di sekitar perairan Lamalera, tidak masuk Laut Sawu," kata Jehalu.
Hasil buruan paus ditukar dengan jagung, beras, ubi, pisang, dan pangan lain dari masyarakat gunung. Mereka saling mendukung. Daging paus itu pun dibagi kepada semua warga di kampung itu, terutama janda dan fakir miskin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.