YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tazbir Abdullah mengatakan obyek wisata Gua Pindul di Kabupaten Gunung Kidul merupakan aset pariwisata yang terbaik dan potensial di DIY.
"Oleh karena itu, kami menyayangkan adanya sengketa masalah pengelolaan obyek wisata yang ramai dikunjungi wisatawan tersebut," katanya menanggapi sengketa pengelolaan obyek wisata Gua Pindul, di Yogyakarta, Sabtu (2/3/2013).
Menurut Tazbir, obyek wisata Gua Pindul saat ini ternyata tidak hanya ramai menjadi sorotan wisatawan, tetapi juga ramai di kalangan internal pengelola. Bahkan, status kepemilikan Gua Pindul yang selalu ramai dikunjungi wisatawan itu menjadi sengketa.
Sengketa pengelolaan Gua Pindul yang tidak kunjung usai, menurut Tazbir, justru semakin memicu banyak pihak untuk terlibat, termasuk jajaran Polda DIY yang beberapa waktu lalu sempat turun ke lapangan. "Semua pihak semestinya berpikir secara dingin dan jernih. Mari kita cari solusi terbaik, bagaimanapun Gua Pindul adalah aset pariwisata DIY terbaik saat ini," kata Tazbir.
Ia mengatakan, semestinya semua pihak bisa berpikir rasional bahwa pengelolaan aset pariwisata ini tidak bisa diklaim milik perseorangan atau kelompok. Oleh karena itu, solusi terbaik untuk keluar dari masalah tersebut adalah dengan membentuk koperasi. Semua kelompok yang terlibat mengelola Gua Pindul nanti akan terakomodasi.
"Dengan koperasi, penghasilan tidak dikuasai baik kelompok maupun perorangan. Koperasi akan membuat sejahtera semua masyarakat," katanya.
Berkaca dari kasus Gua Pindul, Tazbir berpesan kepada pengelola obyek wisata di DIY untuk selalu mengedepankan asas kekeluargaan dari awal. "Jangan saling klaim atau main kuasa karena nanti dampaknya pasti tidak baik," kata Tazbir.
Obyek wisata Gua Pindul di Kabupaten Gunung Kidul, DIY, pada 2012 masuk kategori desa wisata terbaik tingkat nasional.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.