Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Hidup dengan Cara Berbeda

Kompas.com - 12/03/2013, 00:27 WIB

Judul Buku : Nomadic Heart
Penulis : Ariy
Penerbit : B-First, Yogyakarta
Cetakan : I, Februari 2013
Tebal : xiv + 174 halaman
ISBN : 978-602-8864-72-5
Peresensi : Sam Edy Yuswanto

Sebagai seorang traveler yang telah (dan akan terus) menjelajahi berbagai belahan dunia, ada banyak kepingan-kepingan cerita yang mencuat dari hati para traveler yang dijumpainya. Kisah teman-teman sesama traveler, bahkan cerita paling privasi mereka tertumpah di tiap liku perjalanan. Tawa, nestapa, tangis, bahagia tak ayal mengiringi tiap jengkal tanah yang dilaluinya. Itulah romantika kehidupan, bila direnungi dengan hati sebening telaga, akan membuat hidup ini jauh terasa lebih indah, berwarna, dan menjadi kita lebih bijak dalam memahami tiap inci kehidupan yang akan (atau sedang) kita lalui.

Bagi Ariy, menulis adalah proses menenangkan diri. Menulis itu kontemplasi. Dengan menulis, ia merasa sekolah tanpa henti, karena ia harus banyak membaca, banyak observasi, banyak mendengar, banyak berdiskusi, dll. Menulis itu ‘curhat sempurna’ tanpa perlu traktir teman untuk mendengarkan. Menulis menjadi cara Ariy untuk berbagi kebahagiaan, berbagi perasaan menyenangkan. Buku ini memuat cerita-cerita yang dialami penulis sejak tahun 2008, saat ia pertama kali masuk komunitas ‘traveler’ dan mulai berinteraksi dengan banyak traveler dunia.
Banyak yang gagap dalam memahami isi pikiran dan filosofi hidup para traveler. Namun, penulis tak mau ambil pusing, tak memaksa orang lain untuk memahaminya. Pasti banyak sekali pertanyaan, mengapa hidup tak dibikin mudah saja? Lahir, sekolah, menikah, bekerja, lalu mati (hal x).

Sejujurnya, penulis sendiri tak terlalu mengerti apa sebenarnya yang membuatnya (dan para traveler lain) tak pernah berhenti bergerak. Mengapa ia lebih memilih berpayah-payah tersesat dan bukan duduk nyaman di sofa menonton televisi sambil ngemil pisang goreng hangat. Tapi yang pasti, ia dan sesama traveler lain seperti berada dalam frekuensi yang seirama. Saat bertemu, mereka saling menyelami, melengkapi, dan berbagi banyak hal. Dalam tiap perjalanan, ada banyak pelajaran penting yang ditemui, baik dari kisah hidup para traveler itu sendiri, maupun dari lingkungan yang mereka kunjungi. Benar kata orang, traveling adalah persoalan proses dan bukan lagi melulu soal destinasi. Traveling adalah sebuah proses memperkaya hati (hal xi).
Banyak orang bertanya, aku sedang menuju ke mana? Melakukan perjalanan beribu mil jauhnya hanya demi satu pertanyaan, apakah hidupmu sudah benar? Mengira di luasnya dunia akan tersedia semua jawaban atas persoalan hidup. Sedikit yang menyadari, bahwa aku sedang tidak menuju ke mana-mana. Aku bahkan mungkin tidak menyadari, bahwa aku sedang bertanya pada diriku sendiri (hal 11-12).

Ariy memilih resign dari pekerjaannya sebagai jurnalis. Keputusannya itu segampang membalikkan telapak tangan. Sementara di luar sana mungkin ribuan bahkan jutaan orang tengah berjuang mendapat posisi seperti dirinya yang seorang jurnalis. Keputusannya tentu bukan atas dasar emosi. Itu keputusan terbijak menurutnya, yang merupakan hasil perenungan termatang satu tahun terakhir dan satu bulan perjalanan mengelilingi Thailand dan beberapa negara lainnya. Perusahaan tempat ia bekerja sudah tak membuatnya merasa nyaman untuk tinggal lebih lama. Meski di sisi lain, banyak orang bertahan lama kerja di perusahaan tersebut karena banyak alasan. Butuh uang menjadi alasan utama, yang bila dipaparkan lagi akan ada serentet alasan lain bahwa mereka harus membayar cicilan rumah, menghidupi keluarga, status sosial, dll. Namun pada prinsipnya, setiap orang tentu memiliki alasan atas keputusan dalam hidupnya, sebagaimana Ariy, memilih mundur dari perusahaan karena telah merasa nyaman dengan rutinitasnya sebagai traveler. “Aku percaya, di mana aku merasa nyaman, di sanalah seharusnya hatiku berada” ucap Ariy (hal 13-17).

Banyak kisah menarik dalam tiap perjalanan penulis, seperti ketika ia bertemu dengan Monica, gadis kulit putih bermabut pendek yang mengarungi samudera membentang dunia untuk melipur hatinya yang tengah terluka setelah putus dengan sang pacar. Tentang pertemuannya dengan Paul, cowok ganteng rendah hati penyuka traveling sekaligus artis terkenal di Thailand, yang dengan sukarela mau memberi tumpangan tempat tinggal, pertemuannya dengan John Doe, si “Topan Badai” yang suka mengumpat dan marah-marah, hingga pertemuannya dengan Duco, pemuda sopan berwawasan luas, mahasiswa kedokteran dari Belanda, yang tertarik hal-hal yang berkaitan dengan Islam.

Satu hal yang mencengangkan Ariy, Duco terang-terangan mengaku bahwa dirinya adalah gay. Meski begitu, Duco bilang bahwa dunianya tak melulu tentang gay. Dan inilah jawaban Duco saat Ariy bertanya; apakah kamu bahagia, Duco?

“Selama aku bisa bisa menjadi orang yang berguna bagi orang lain, sebagai dokter bagi mereka yang membutuhkan jasaku, menjadi guru bagi mereka yang membutuhkan pengetahuanku, dan menjadi teman bagi mereka yang menginginkanku, maka selama itu pula aku akan bahagia,” ujar Duco sambil tersenyum (hal 116-123).  
***
Diresensi oleh Sam Edy Yuswanto, penulis lepas, bermukim di Kebumen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com