BANJARNEGARA, KOMPAS
”Hasil pemantauan visual dan konsentrasi gas beracun karbon dioksida di Kawah Timbang menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik yang membahayakan manusia,” kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Surono, Selasa (12/3). ”Senin (11/3) pukul 21.30 WIB, status Dieng dinaikkan dari Normal menjadi Waspada.”
Hal sama dikatakan Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Dieng Tunut Pujiharjo. ”Tanda larangan masuk kawah dipasang di radius 500 meter,” ujarnya.
Menurut Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Banjarnegara Tursiman, Selasa, pihaknya tidak melakukan evakuasi. Sebab, jarak permukiman dengan gas relatif aman, sekitar 500 meter. ”Evakuasi dilakukan bila PVMBG menyatakan status Siaga,” kata Tursiman.
BPBD menyiagakan petugas untuk mengantisipasi peningkatan status Kawah Timbang.
Menurut Tunut, sejak Kamis pekan lalu, ada peningkatan konsentrasi gas karbon dioksida (CO
Kepala Desa Sumberejo Ibrahim mengimbau warganya agar tidak mendekati kawah. Sebagian warga mulai paham bahaya gas beracun. Namun, masih ada petani kentang yang nekat meladang dekat kawah. ”Kami akan terus melakukan pendekatan,” ujarnya.
Surono mengimbau masyarakat agar waspada jika menggali tanah di sekitar Kawah Timbang sedalam lebih dari 1 meter. Tempat itu berpotensi mengeluarkan gas CO/CO
Selain kawah Timbang, di Dieng ada sejumlah kawah lain, seperti Kawah Sikidang, Sinila, dan Candradimuka. Walau ada ancaman gas beracun, Dataran Tinggi Dieng termasuk padat dihuni manusia. Sebagian penduduk tidak menyadari mereka hidup di kaldera Gunung Api Dieng.