KOMPAS.com - Selain keindahan alam yang sangat banyak, Indonesia juga punya banyak keragaman budaya. Kekayaan budaya yang berbagai macam ini karena kita mempunyai banyak suku dan sejarah yang berbeda beda. Walau begitu salah satu keunikan budaya di Indonesia adalah pasar tradisional. Berikut adalah sebagian dari pasar-pasar tradisional di Indonesia yang unik.
Pasar Apung Muara Kuin Borneo
Pasar terapung merupakan tempat dimana Anda akan menyaksikan atau beraktivitas langsung di pasar sungai menggunakan perahu. Pasar terapung ini berlokasi di Banjarmasin tepatnya di persimpangan Sungai Kuin dan Sungai Barito. Pasar terapung di Banjarmasin merupakan refleksi budaya orang Banjar yang telah berlangsung sejak dahulu.
Di Kalimantan Selatan ada ratusan sungai menjadi jalur transportasi penting hingga sekarang. Tempat wisata pun bertumpu pada sungai, seperti pasar terapung Muara Kuin di Kota Banjarmasin ini. Saat matahari terbit kunjungilah pasar ini yang memantulkan cahaya pagi hari di antara transaksi sayur-mayur dan hasil kebun dari kampung-kampung sepanjang aliran Sungai Barito dan anak-anak sungainya.
Pasar Terapung Muara Kuin adalah pasar terapung tradisional yang berada di Sungai Barito di muara Sungai Kuin, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Para pedagang dan pembeli menggunakan jukung, sebutan perahu dalam bahasa Banjar. Pasar ini mulai setelah salat subuh sampai selepas pukul 9 pagi.
Keistimewaan di pasar ini adalah masih seringnya terjadi transaksi barter antar para pedagang berperahu yang dalam bahasa Banjar disebut 'bapanduk'. Para pedagang wanita (dukuh) yang berperahu menjual hasil produksinya sendiri, sedangkan tangan kedua yang membeli dari para dukuh untuk dijual kembali disebut panyambangan.
Banjarmasin sebagai ibu kota provinsi adalah pusat perdagangan dan pariwisata. Kota Banjarmasin mendapat julukan 'Kota Air' karena letak daratannya beberapa senti meter di bawah permukaan air laut. Kota Banjarmasin, memiliki luas sekitar 72 kilometer persegi atau sekitar 0,22 persen luas wilayah Kalimantan Selatan.
Kota ini dibelah oleh Sungai Martapura memberikan ciri khas tersendiri terhadap kehidupan masyarakatnya terutama pemanfaatan sungai sebagai sarana transportasi air, perdagangan dan pariwisata. Selain pasar terapung di Muara Kuin Banjarmasin, pasar terapung lainnya yang dapat Anda temui adalah di Lok Baintan yang berada di atas Sungai Martapura.
Pada tahun 1526 Sultan Suriansyah mendirikan kerajaan di tepi Sungai Kuin dan Barito yang kemudian menjadi cikal bakal kota Banjarmasin. Di tepian sungai inilah awalnya berlangsung pusat perdagangan tradisional berkembang. Pedagangnya menggunakan perahu kecil yang terbuat dari kayu. Para pedagang ini kebanyakan adalah perempuan yang mengenakan pakaian tanggui dan caping lebar khas Banjar yang terbuat dari daun rumbia.
Pasar Makale Toraja
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.