Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivitas Dieng Terus Meningkat

Kompas.com - 18/03/2013, 03:35 WIB

Jakarta, Kompas - Aktivitas Kawah Timbang di Dieng, Jawa Tengah, terus naik sejak dinaikkan statusnya menjadi Waspada pada Senin (11/3). Pengamatan Minggu (17/3) menunjukkan, luncuran uap air dan gas semakin jauh serta gempa vulkanik kerap terjadi.

Indikasi terus naiknya aktivitas Kawah Timbang terlihat dari luncuran uap air bercampur gas beracun sejauh 50-300 meter dari Kawah Timbang ke selatan (Kali Sat), Minggu pukul 07.15- 16.20. Sebelumnya, luncuran gas 50-150 meter.

Laporan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, bau belerang tajam tercium pada jarak 550 meter dari Kawah Timbang. Pada malam hari, bau belerang tercium hingga 3 kilometer, mengikuti arah angin. Kondisi ini tak terjadi saat normal.

Menurut Kepala PVMBG Surono, pengukuran gas pada radius 500 meter dari Kawah Timbang tak dilakukan lagi sehubungan konsentrasi gas yang tinggi dan membahayakan pengamat Gunung Dieng dan teknisi lain.

Oleh karena itu, pengukuran konsentrasi gas dilakukan pada jarak 550 meter dari Kawah Timbang dengan jarak antartitik 50 meter.

Selain demi keselamatan petugas, menurut Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Dieng Tunut Pujiharjo, pemindahan pengukuran karena angin bertiup kencang dengan arah berubah-ubah. Akibatnya, petugas menjadi kesulitan mengukur konsentrasi karbon dioksida (CO2) ataupun hidrogen sulfida (H2S).

Pengukuran gas

Hasil pengukuran, titik I menunjukkan semua gas>0, titik II semua gas>0, titik III, IV, dan V semua gas>0. Adapun titik VI, konsentrasi CO2>0,3 persen volume dan gas lain>0. Titik VII menunjukkan CO2>0,7 persen volume, H2S>11 ppm, gas lain>0, sedangkan titik VIII menunjukkan konsentrasi CO2>0,7 persen volume, H2S>11 ppm, dan gas lain>0. ”Batas aman bagi kehidupan manusia untuk CO2 lebih kecil dari 0,5 persen volume dan H2S lebih kecil dari 10 ppm. Kami merekomendasikan tidak ada aktivitas masyarakat dalam radius 500 meter dari Kawah Timbang,” kata Surono.

Bila pengukuran di luar radius 500 meter gas CO2 dan H2S terus naik, status Dieng akan dinaikkan menjadi Siaga dan radius bahaya akan diperlebar. Pada status Waspada (Level II), radius bahaya ditetapkan 500 meter dari Kawah Timbang. Sementara, jika dinaikkan jadi Siaga (Level III), radius bahaya menjadi 1.000 meter.

Kawah Timbang tercatat pernah dinaikkan statusnya jadi Siaga pada 29 Mei 2011, menyusul erupsi freatik yang mengeluarkan aliran gas sejauh 50 meter. Saat itu, warga di area kurang dari 1.000 meter dievakuasi ke SMA 1 Kecamatan Batur dan kerabat terdekat.

Waspadai rekahan

Surono mengatakan, Sabtu (16/3) pukul 18.00-00.00, tercatat tiga kali gempa vulkanik dalam di sekitar Kawah Timbang. Pada Minggu pukul 24.00-12.00, tercatat dua kali gempa vulkanik dalam.

”Saat ini masih didominasi gempa vulkanik dalam dan tektonik lokal. Namun, kemarin ada gempa dangkal dan terasa dekat Kawah Timbang. Jika gempa dangkal semakin sering terjadi, pengukuran gas bukan hanya dilakukan di udara bebas, melainkan juga di tanah hingga kedalaman 0,5 meter,” kata Surono.

Bila tekanan dari bawah terus- menerus terjadi, gas beracun bisa keluar dari rekahan dan pori-pori tanah, bukan hanya dari kawah. ”Bisa jadi saat orang mencangkul tanah keluar gas,” katanya.(AIK/GRE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com