Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kiprah Maskapai Lion Air Borong 234 Unit Airbus

Kompas.com - 27/03/2013, 03:30 WIB

Tepuk tangan membahana tatkala Direktur Utama Lion Air Rusdi Kirana menuruni tangga pesawat di apron Bandar Udara Blagnac Toulouse, Perancis, Senin (18/3). Sejumlah 320 karyawan Airbus berdiri menyambut di samping pesawat Airbus A320 berlogo Lion Air. Di badan pesawatnya bertuliskan ”thankyou!”.

Seremoni sore itu kian meriah sewaktu CEO Airbus Fabrice Brégier merangkul Rusdi, lantas berfoto bersama di depan pesawat. Logo ”Lion Air Thankyou” di pesawat itu sengaja diciptakan untuk menyambut kedatangan direksi Lion Air di markas Airbus di Toulouse.

Hari itu fenomenal dalam sejarah Airbus A320, yang pada 22 Maret 2013 merayakan ulang tahun ke-25. Sebanyak 234 pesawat Airbus A320 dan A321 dipesan oleh Lion Air, dengan nilai kontrak 24 miliar dollar AS atau sekitar Rp 233 triliun.

Penandatanganan jual beli dilakukan di Istana Kepresidenan Perancis, The Elysee Palace, di Paris, disaksikan Presiden Perancis François Hollande. Dalam pidato yang cukup panjang, Hollande menyampaikan terima kasih dan penghargaan. Kontrak pemesanan pesawat yang terbesar dalam sejarah penerbangan sipil di Perancis itu akan menyerap 5.000 tenaga kerja dalam kurun 10 tahun ke depan.

Airbus merupakan industri pesawat milik konsorsium negara Eropa yang bermarkas di Toulouse. Airbus menggabungkan komponen yang dipasok dari beberapa negara di Eropa. ”Kerja sama ini kebanggaan, tidak hanya bagi Perancis, tetapi juga Eropa,” ujar Hollande.

Lion Air menjadi klien baru Airbus setelah selama ini menggunakan Boeing, pesaing utama Airbus asal Amerika Serikat. Kontrak pembelian pesawat Airbus yang akan tuntas dipasok tahun 2026 itu hampir seluruhnya menggunakan pinjaman luar negeri, yakni minimal 85 persen dari lembaga kredit ekspor (ECA) di Jerman, Perancis, dan Inggris, dan sisanya sindikasi.

”Hampir tidak ada modal dari Lion Air. Bisnis ini modalnya kepercayaan, mereka melihat track record kita,” ujar Rusdi.

Pembelian pesawat dalam jumlah besar itu diyakini akan memperkuat kiprah Lion Air dalam ekspansi bisnis di Asia Pasifik. Seluruh pinjaman untuk pembelian pesawat Airbus itu ditargetkan lunas dalam kurun 10-12 tahun mendatang.

”Kita bicara teknologi yang sekarang, perawatan pesawat lebih murah, bahan bakar lebih efisien, dan pasar juga lebih bagus,” ujar Rusdi.

Lion Air sebelumnya juga mengejutkan. November 2011, maskapai dengan pangsa pasar terbesar di Indonesia itu membeli 230 pesawat Boeing 737 berbagai seri senilai 21,7 miliar dollar AS atau sekitar Rp 195 triliun. Penandatanganan dilakukan Rusdi Kirana dan CEO Boeing Jim Albaugh di Nusa Dua, Bali, disaksikan Presiden AS Barack Obama.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com