Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meresapi Suasana Ubud di Kamandalu...

Kompas.com - 30/04/2013, 08:43 WIB

KOMPAS.com - Liburan ke mana? Untuk domestik pasti nama Bali ada di urutan teratas. Datang ke Bali laksana memasuki sebuah alam yang akan selalu memanjakan wisatawan dengan beragam fasilitas dan kenyamanan. Tidak salah kalau ada yang menyebut, Bali bukan tempat untuk bekerja, namun sebagai tempat untuk berlibur dan menenangkan pikiran.

Kalau Anda datang ke pulau yang dijuluki berbagai nama mulai Pulau Dewata hingga Pulau Cinta ini, pengaruh alamnya sudah terasa ketika Anda menginjakkan kaki di Bandara Ngurah Rai. Suara gamelan sayup-sayup memasuki telinga Anda. Hidung Anda akan mencium aroma wangi dupa. Walaupun suasana bandara saat ini sedang mengalami renovasi besar-besaran, alunan gamelan, wangi dupa, dan suling Bali begitu meresap merasuki pikiran. Ini akan memancing ketenangan diri dan menurunkan ketegangan setelah menjalankan aktivitas sehari-hari.

Ke mana mengarahkan kaki setelah menginjakkan kaki di Pulau Dewata? Tergantung Anda, mau kemana. Kalau Anda atau wisatawan menginginkan suasana ramai, pergilah ke Kuta, Seminyak dan berjemur di pantai. Jika ingin belanja, datanglah ke Sukawati atau toko oleh-oleh yang tersebar di wilayah Kuta.

vila-ramaa

Setiap vila di Kamandalu Resort and Spa, Ubud, Gianyar, Bali, dilengkapi kolam renang pribadi. (Kompas.com/I Made Asdhiana)

Nah, kalau Anda menginginkan suasana tenang dikelilingi suasana alam pedesaan yang masih asri, minim polusi dan ingin betul-betul rileks selama berada di Bali, meluncurlah ke wilayah Ubud di Kabupaten Gianyar. Banyak resort tersedia di sini. Salah satunya Kamandalu Resort and Spa yang terletak di Jalan Andong, Banjar Nagi, Ubud.

Memasuki halaman Kamandalu, wisatawan diajak menelusuri perkampungan khas Bali yang dikelilingi perbukitan dengan hamparan sawah yang menyejukkan mata. Sementara di bawah resort terdapat Sungai Petanu dengan airnya yang jernih.

Para tamu pun akan merasakan sensasi berbeda ketika berada di bale bengong atau tempat peristirahatan di tengah persawahan area Kamandalu. "Kami mengambil suasana seperti perkampungan Bali yakni Desa Penglipuran di Bangli," kata Sales and Marketing Kamandalu Resort and Spa, Francisca Widjaja di Ubud, Senin (22/4/2013).

Kalau Anda pernah ke Desa Penglipuran, di sana Anda akan menemukan bagaimana suasana desa Bali zaman dahulu yang masih ada hingga sekarang. Ruang terbuka hijau begitu terjaga. Desa Penglipuran merupakan salah satu kawasan pedesaan di Bali yang memiliki tatanan yang teratur dari struktur desa tradisional. Rumah-rumah penduduk tertata rapi. Tanaman terlihat segar. Suasana itulah yang sengaja dihadirkan dan selalu ditangkap wisatawan saat memasuki Kamandalu Resort and Spa.

vila-jalann

Kamandalu Resort and Spa mengadopsi suasana Desa Adat Penglipuran di Bangli. (Kompas.com/I Made Asdhiana)

Keramahtamahan Kamandalu mulai terasa ketika Anda memasuki resort dan karyawan dengan ramah mengucapkan selamat datang, menyajikan minuman dan mengalungkan bunga kepada tamu yang tiba. Keramahtamahan yang tidak dibuat-buat ini terasa menyejukkan hati. 

Kamandalu memiliki 56 vila mewah. Untuk WNI dan pemegang KITAS, Kamandalu memberikan tarif bervariasi yakni Ubud Chalet Rp 2.500.000++, Garden Vila (Rp 3.700.000++), Pool Vila (Rp 5.000.000++), Deluxe Pool Vila (Rp 6.000.000++), Two Bedroom Pool Vila (Rp 8.000.000++). Setiap vila memiliki kolam renang pribadi untuk memberikan kepuasan kepada para tamu yang menginap. Begitu membuka pintu, maka kolam renang berair jernih dan sejuk sudah menanti Anda.

Bangunan vila di Kamandalu tak ubahnya seperti bangunan khas Bali dengan sentuhan modern. Dari luar, vila menjulang tinggi dengan atap ilalangnya. Begitu memasuki salah satu vila, kesan sejuk langsung menyergap Anda. Angin semilir terasa memasuki ruangan dan memberikan suasana segar pedesaan di Bali. Tempat tidur ukuran luas dan ketika mata memandang ke luar vila akan terlihat hamparan sawah dan perbukitan yang hijau. Sungguh memesona. Sentuhan modern pun melengkapi vila ini dengan AC, tv, telepon, mini bar, refrigerator, hairdryer, safe deposit box, hingga pembuat teh dan kopi.

Fasilitas yang terasa "mewah" itu semakin dilengkapi dengan pelayanan karyawan di Kamandalu yang dengan cepat mengingat nama-nama tamu yang menginap sehingga rasa keakraban semakin terasa.

vila-karyawan

Kamandalu Resort and Spa, di Ubud, Gianyar, Bali. (Dok Kamandalu Resort and Spa)

"Semua orang, baik karyawan ataupun tamu merupakan anggota dari keluarga besar Kamandalu karena konsep Kamandalu adalah seperti sebuah desa Bali. Pelayanan yang diberikan kepada tamu seperti layaknya melayani anggota keluarga sendiri seperti menyapa tamu-tamu dengan nama mereka," papar Cisca.

Selain memanjakan mata dengan suasana alam segar di pegunungan, tubuh Anda juga dilatih untuk selalu bergerak menaiki dan menuruni tangga ketika berkeliling di Kamandalu. Kalau Anda capek atau merasa lelah setelah berwisata di seputar Ubud, spa telah menanti dan siap melemaskan otot Anda.

Jangan heran kalau tingkat hunian vila di Kamandalu Resort and Spa tetap terjaga. "Bisa dilihat kalau siang hari, suasana di Kamandalu begitu sepi. Coba kalau Anda sarapan di Bambu Restaurant, suasananya pasti ramai oleh tamu-tamu Kamandalu," ujar General Manager Kamandalu Resort and Spa, Darmawan P Drajat.

Menurut Darmawan, tingkat hunian kamar Kamandalu saat musim ramai sekitar 90 persen dan pada musim sepi sebesar 65 persen. "Tamu kita 96 persen dari luar negeri dan sisanya dari dalam negeri," katanya.

Dia melanjutkan, tamu dari luar negeri sebagian besar dari Eropa (56,47 persen), Australia (17,77 persen), China (12,52 persen), Jepang (10,52 persen) dan Korea (3,03 persen). "Kebanyakan tamu Eropa atau tamu di atas umur 50 tahun lebih memilih vila yang menghadap ke sawah atau Ubud Chalet. Tamu untuk honeymoon lebih memilih Pool Vila. Untuk tamu yang membawa keluarga cenderung memilih Two-bedroom Pool Vila," paparnya.

Berbekal suasana pedesaan dan lingkungan yang asri inilah membuat mantan Menlu alm Ali Alatas, mantan Presiden Filipina Fidel Ramos pernah merasakan kesejukan alam Ubud di Kamandalu. Berbagai perusahaan asing juga memakai Kamandalu untuk menggelar pertemuan rutin.

vila-gamelan

Turis belajar gamelan di Kamandalu Resort and Spa, Ubud, Gianyar, Bali. (Dok Kamandalu Resort and Spa)

Satu hal yang unik, tambah Cisca, adalah upaya Kamandalu untuk menyelamatkan bumi dari pemanasan global. "Kami memberikan kesempatan kepada para tamu untuk melestarikan bumi dengan berpartisipasi menanam pohon. Pohon yang sudah ditanam yaitu jeruk manggis, pinang, sawo, sampai delima," kata Cisca.

Di setiap pohon yang ditanam akan dipajang nama si penanam dan waktu penanaman pohon tersebut. "Seperti pohon jeruk bali ini. Saat berbuah, kita akan menghubungi di penanam dan memberitahukan bahwa pohonnya sudah berbuah. Dia mau datang dan memetiknya, silakan," tambah Darmawan.

Sambil berjalan-jalan di lingkungan resort pada sore hari, sayup-sayup terdengar gamelan Bali. Dentingan suara gamelan semakin meresap di pikiran dan menyatukan jiwa dengan suasana Ubud yang asri...

Ikuti Twitter Kompas Travel di @KompasTravel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com