SHANGHAI, KOMPAS.com — Duta Besar RI untuk China merangkap Mongolia Imron Cotan mengatakan, target kunjungan wisatawan asal China ke Indonesia dapat dikaji ulang jika terjadi peningkatan signifikan jumlah turis asal Negeri Panda itu dalam enam bulan pertama.
"Kami masih tetapkan sekitar satu juta orang turis China ke Indonesia pada 2013. Jika layanan imigrasi dalam penerbangan Shanghai-Jakarta, jumlah turis China meningkat signifikan, maka target satu juta akan dikaji ulang dan kami targetkan angka baru," katanya, di Shanghai, Jumat (3/5/2013) petang, seperti dikutip dari Antara.
Berbicara saat persiapan peluncuran layanan imigrasi dalam penerbangan Garuda Indonesia rute Shanghai-Jakarta, Imron mengatakan, secara umum jumlah kunjungan wisatawan China ke Indonesia terus meningkat.
"Pada 2010 jumlah kunjungan wisatawan China ke Indonesia tercatat sekitar 600.000 orang, pada 2012 baik sekitar 850 orang. Dan pada 2013 kita targetkan 1 juta turis China datang ke Indonesia," ujarnya.
Imron menegaskan, kerja sama pariwisata dapat mempererat hubungan antarmasyarakat kedua negara sehingga saling pemahaman di antara kedua pihak akan semakin kokoh.
Imron menuturkan, pemahaman yang baik dan kokoh antarmasyarakat Indonesia dan China otomatis akan memperkuat pula hubungan bilateral kedua negara, terlebih Indonesia dan China telah menjadi mitra strategis.
Sementara itu, menurut Direktur Pelayanan Garuda Indonesia Faik Fahmi, selama ini tingkat isian jalur penerbangan China-Indonesia rata-rata mencapai 75 persen.
"Dengan layanan imigrasi dalam penerbangan Shanghai-Jakarta, diharapkan ada peningkatan sekitar 85 persen," katanya.
Ia mengatakan, China merupakan salah satu pangsa pasar yang sangat potensial bagi Garuda Indonesia. "Garuda sejak 2001 telah mendukung upaya peningkatan hubungan Indonesia-China, utamanya hubungan antarmasyarakat kedua negara," ujar Faik.
Terkait hal itu, lanjut dia, dengan makin tumbuhnya perekonomian China dan makin besarnya jumlah wisatawan China ke Indonesia maka Garuda Indonesia mulai memberikan layanan imigrasi selama penerbangan Shanghai-Jakarta.
Tentang layanan serupa untuk rute Beijing-Jakarta dan Guangzhou-Jakarta, Faik mengatakan, pihaknya akan mengkaji lebih dalam karena layanan imigrasi selama penerbangan diterapkan untuk rute jarak menengah dan panjang, yang diterbangi setiap hari menggunakan armada jenis Airbus.
"Kita lihat potensinya. Jika memang jumlah wisatawan dari Beijing dan Guangzhou terus meningkat, armadanya lebih besar, dan dilayani setiap hari, maka tahapan untuk layanan imigrasi selama penerbangan dapat diterapkan pula di kedua rute tersebut," ujar Faik.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.