Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lumpuh Tak Halangi Irfan Mendaki Semeru dan Rinjani

Kompas.com - 09/06/2013, 11:32 WIB
Dian Maharani

Penulis

Irfan harus dibopong ketika melewati punggungan, juga digendong meniti jalur sungai dengan bebatuan tak beraturan. Hal terberat bagi Irfan, saat kaki kirinya tidak bisa digerakkan dan membengkak. Saat itu, Irfan harus mengesot dalam perjalanan pulang dari Danau Segara Anak melalui jalur Sembalun.

Keterbatasan bukan hambatan

Irfan lumpuh karena terjatuh dari dinding panjat pada ketinggian 10 meter, Maret 2010. Dia jatuh menyentuh aspal dalam posisi duduk yang menyebabkan bagian pinggang hingga kaki tak bisa digerakkan.

Sebelum memakai tongkat, pria yang kerap disapa Pancong itu sempat hanya duduk di kursi roda. Beruntung, Irfan terus mendapat dukungan dari sang ibunda, Ilis dan orang sekitarnya. Bahkan dari orang yang digemarinya yaitu Riyanni Djangkaru, seorang diver yang pernah membawakan acara petualangan di stasiun televisi swasta.

Melalui Riyanni, Irfan kini menjalani terapi untuk kakinya dengan diving di Bali International Diving Professional (BDIP).  Di sana ia bertemu para penyelam dari Yayasan Senang Hati yang juga memiliki keterbatasan sepertinya.

Petualangan demi petualangan baru terus dijajakinya. Kini, ia pun telah mengantongi sertifikat diving. Irfan juga tak pernah absen menceritakan pengalamannya yang rencananya akan dibukukan dengan judul "Tabah Sampai Akhir".

Irfan berharap dapat kembali berjalan normal meski saat itu ada dokter yang menyatakan ia akan lumpuh selamanya. Mimpinya menjelajahi alam Indonesia tak pernah padam. Ia ingin mendaki gunung es hingga menyelam di surga bawah laut, Raja Ampat, Papua.
irfan-dipapah
Irfan (tengah) dibantu Nando dan Boby melewati jalur di Gunung Semeru. (Dok Irfan Ramdhani)

"Jika pikiran saya bisa membayangkannya, hati saya bisa meyakininya. Saya tahu akan menggapainya jadi berpikirlah positif dan bermimpilah kawula muda, para petualang. Jagalah mimpi-mimpi itu agar bisa menjadi nyata. Keterbatasanku tidak membatasiku untuk menembus batas, karena keterbatasan bukan suatu hambatan dan bahwa tabah bukan di awal, tabah juga bukan di pertengahan, tapi tabah sampai akhir," papar Irfan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

Jalan Jalan
Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Travel Update
6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

Travel Tips
Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com