Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengingat, Bukan Membencinya

Kompas.com - 21/04/2014, 17:37 WIB
TUGU Kunstkring Paleis hanyalah satu dari ratusan gedung kuno di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Namun, kehadirannya mencoba menggugah kesadaran warga kota ini agar tak melihat Menteng hanya sebagai kawasan tempat bermukim kaum elite Jakarta.

Memang tempat ini menawarkan cara menikmati hidup yang tidak semua orang bisa merasakannya. Benda-benda seni dan bersejarah di dalamnya, pasti hanya orang yang tahu dan paham saja yang akan menghargainya.

Di sela-sela atmosfer kelas atas itu, pengelola Kunstkring, Anhar Setjadibrata, menyisipkan pesan-pesan rahasianya.

Cobalah mencicipi minuman di Suzie Wong Bar yang terletak di sayap kiri lantai bawah Kunstkring Paleis. Nama bar ini diilhami film Hongkong pada tahun 1960-an. Film itu mengisahkan perjuangan seorang perempuan di kota besar yang rela menjajakan diri agar bisa menghidupi anaknya.

Sebuah becak Tiongkok, riksaw, properti asli film itu, dan poster-posternya dihadirkan di bar tersebut. Demam Suzie Wong di Jakarta berawal ketika Bioskop Metropole, sekarang Megaria, memutar film tersebut.

Anhar menghadirkan Suzie Wong tanpa maksud mengumbar yang tak senonoh. Nilai perjuangan tokoh film itu patut terus diingat meskipun jalan yang dipilih teramat kelam.

Anhar menambahkan, pada Kamis (17/4/2014) turut dipersembahkan yang tak biasa bagi tamu-tamu khusus yang diundang untuk memperingati sekaligus merayakan 100 tahun Kunstkring. Puluhan lukisan koleksi keluarga Oei Tiong Ham dipamerkan untuk pertama kali setelah 53 tahun tersimpan rapat.

Memperlihatkan guratan syair pujangga Du Fu pada masa Dinasti Tang dari sekitar tahun 770 Masehi jelas butuh keberanian. Sedikit tersentuh saja, lembaran artefak kuno itu bisa tergerus. Dalam aksara Tiongkok, ia menegaskan, ”Jika Anda ingin menulis buku, terlebih dahulu Anda harus banyak membaca”.

Ada juga karya Lang Xi Ning, pelukis Italia yang bernama asli Giuseppe Castiglione, tahun 1740. Lukisannya menggambarkan permaisuri kaisar sedang menikmati kebun dari jendela. Lukisan ini dirampok dari Istana Musim Panas di Beijing pada tahun 1860 oleh tentara sekutu Perancis, Inggris, dan Rusia setelah Tiongkok kalah dalam Perang Candu.

KOMPAS/PRIYOMBODO Prosesi penyajian makanan Tugu Grand Rijsttafel Betawi di Tugu Kunstkring Paleis, Jakarta Pusat.
Yang tak kalah menarik, lukisan macan oleh pelukis masterpiece Zhang Da Qian pada tahun 1944. Karya Zhang banyak dikoleksi oleh museum di Taipei, Taiwan.

”Keluarga Oei Tiong Ham menghargai setiap karya seni bernilai sejarah. Namun, nyaris semua koleksi beserta seluruh kekayaannya di Indonesia hilang setelah disita pemerintah tahun 1961, karena keluarga ini dianggap menyalahi undang-undang ekonomi. Yang kini dipamerkan hanyalah sebagian kecil koleksi yang bisa diselamatkan oleh anggota keluarga pada malam penyitaan,” kisah Anhar.

Selama ini keluarga enggan membukanya karena hanya akan mengingatkan pada peristiwa yang dirasa amat tidak adil. Namun, bagi Anhar, kebencian dan dendam tak bermanfaat bagi siapa pun, tetapi sejarah perlu selalu diingat. (NEL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Wisata Sejuk di Yogyakarta, Pas Dikunjungi Saat Panas

7 Wisata Sejuk di Yogyakarta, Pas Dikunjungi Saat Panas

Jalan Jalan
5 Desa Wisata Penyangga Borobudur Highland di Purworejo Dapat Pelatihan dan Pendampingan

5 Desa Wisata Penyangga Borobudur Highland di Purworejo Dapat Pelatihan dan Pendampingan

Travel Update
Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Raya Cibodas

Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Raya Cibodas

Travel Update
Hidden Gem di Batam, Wisata Sambil Olahraga ke Golf Island

Hidden Gem di Batam, Wisata Sambil Olahraga ke Golf Island

Jalan Jalan
Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Binatang Bandung

Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Binatang Bandung

Jalan Jalan
KAI Tambah 4 Perjalanan Kereta Api pada 12-31 Mei 2024

KAI Tambah 4 Perjalanan Kereta Api pada 12-31 Mei 2024

Travel Update
Planetarium Jagad Raya Tenggarong di Kaltim: Lokasi dan Tiket Masuk

Planetarium Jagad Raya Tenggarong di Kaltim: Lokasi dan Tiket Masuk

Travel Update
5 Hotel Dekat Bandara Internasional Juanda Surabaya

5 Hotel Dekat Bandara Internasional Juanda Surabaya

Hotel Story
Tiket.com Beri Promo ke Singapura, Ada Diskon hingga 30 Persen

Tiket.com Beri Promo ke Singapura, Ada Diskon hingga 30 Persen

Travel Update
Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Travel Update
Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Travel Tips
Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Travel Update
Lihat Sunrise di Gereja Ayam Bukit Rhema Harus Reservasi Dulu, Ini Cara dan Tarifnya

Lihat Sunrise di Gereja Ayam Bukit Rhema Harus Reservasi Dulu, Ini Cara dan Tarifnya

Travel Update
Perjalanan Salatiga-Yogya-Pacitan yang Indah, Menikmati Pesona Pantai Banyu Tibo dan Buyutan

Perjalanan Salatiga-Yogya-Pacitan yang Indah, Menikmati Pesona Pantai Banyu Tibo dan Buyutan

Jalan Jalan
Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur, Pesona Sunrise Dikelilingi 5 Gunung

Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur, Pesona Sunrise Dikelilingi 5 Gunung

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com