Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taman Nasional Baluran, Inilah Afrikanya Indonesia...

Kompas.com - 19/05/2014, 15:46 WIB
INDONESIA punya hamparan savana terluas di Pulau Jawa yakni Taman Nasional Baluran di Jawa Timur. Jika Anda berkunjung ke sini pasti serasa berada di Afrika, walaupun saya belum pernah ke Afrika he-he...

Taman Nasional Baluran ini merupakan destinasi wisata yang cukup berbeda. Kenapa saya bilang berbeda? Karena di sini kita kalau beruntung bisa menemukan banyak sekali satwa liar yang benar-benar liar tidak seperti di kebun binatang atau Taman Safari.

Kalau di Taman Safari kita melihat dengan dekat aneka satwa, bahkan mereka bisa menghampiri kita kalau mereka mencium bau makanan dari mobil. Tetapi tidak di sini. Pasalnya untuk masuk ke dalam Taman Nasionalnya saja kita harus memasuki jalan tanah yang agak rusak selama 40 sampai dengan 1 jam perjalanan.

BARRY KUSUMA Sekawanan rusa di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Jumat (2/5/2014).
Kawasan Taman Nasional Baluran terletak di Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur. Batas wilayah sebelah utara adalah Selat Madura, sebelah timur Selat Bali, dan di tengah kawasan ini terdapat Gunung Baluran yang sudah tidak aktif lagi. Namun menjadi pemandangan yang cantik ketika kita melihat padang savana dari kejauhan.

Taman Nasional Baluran merupakan perwakilan ekosistem hutan kering di Pulau Jawa, terdiri dari tipe vegetasi savana, hutan mangrove, hutan musim, hutan pantai, hutan pegunungan bawah, hutan rawa, dan hutan yang selalu hijau sepanjang tahun. Untuk Anda pencinta fotografi sebaiknya datang ke sini pada saat musim kemarau, pada bulan Juni-Juli-Agustus karena air di hutan kering, dan rumput berwarna kuning.

Pada musim kering, satwa seperti rusa, banteng, burung merak yang berada di dalam hutan keluar menuju savana. Pihak Taman Nasional menyediakan air dan kubangan, sehingga pada musim kemarau hewan keluar dan berada dekat di jalan. Satwa-satwa ini sangat pemalu, karena jika ada mobil yang mendekat saja mereka akan kabur masuk ke dalam hutan.

BARRY KUSUMA Burung Merak di Taman Nasional Baluran, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Jumat (2/5/2014).
Jika Anda datang saat musim hujan maka tumbuhan dan air sangat berlimpah sehingga penghuni taman seperti banteng dan kerbau liar memilih masuk ke pedalaman taman dari pada bertatap muka dengan pengunjung. Agar bisa lebih menikmati perjalanan di Taman Nasional Baluran cobalah sebelum memasuki kawasan ini Anda mengunjungi pusat informasi untuk mendapat penjelasan singkat tentang Taman Nasional Baluran. Setelah mendengar penjelasan panjang lebar biasanya kita bisa lebih menghargai, tidak mengganggu, merusak, mengambil, atau berburu flora, fauna dan ekosistemnya.

Kepala Seksi Sarana Distribusi dan Digital Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Budi Supriyanto mengatakan akses menuju Taman Nasional Baluran ini tidak mahal dan memang serasa seperti di Afrika. Sepanjang perjalanan menuju Savana Bekol di Taman Nasional Baluran ini di kanan-kiri jalan banyak sekali pohon jati.

Disarankan memulai perjalanan pada pagi hari. Syukur-syukur bisa menemukan kabut sehingga foto bisa lebih dramatis bagi pencinta fotografi. Saya sarankan kalau bisa ke sini pada jam 04.00 pagi. Kenapa? Karena matahari terbit (sunrise) di Taman Nasional Baluran sangat bagus.

BARRY KUSUMA Monyet di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Jumat (2/5/2014).
Di sini ada Pantai Bama yang merupakan spot untuk melihat sunrise, di sekitar Pantai Bama juga ada banyak pohon mangrove dan kawasan konservasi. Namun harap berhati-hati di sini karena banyak sekali monyet liar. Kalau Anda lengah sedikit, bisa jadi handphone atau kamera Anda bisa diambil oleh monyet-monyet tersebut.

Di Pantai Bama kita bisa menyewa perahu untuk berkeliling Taman Nasional. Selain itu disini juga merupakan spot snorkeling yang cukup bagus, tetapi Anda harus agak ke tengah sedikit dan bisa melihat banyak ikan dan biota laut.

Setelah itu kita bisa melanjutkan perjalanan menyusuri Padang Savana sepanjang Taman Nasional. Kalau ingin maksimal melihat satwa-satwa yang ada di sini lebih baik Anda berjalan kaki, karena satwa-satwa di sini sangat takut dengan manusia. Mendengar suara mesin mobil atau motor saja satwa-satwa tersebut langsung kabur masuk ke dalam hutan.

BARRY KUSUMA Taman Nasional Baluran, di Situbondo, Jawa Timur, Jumat (2/5/2014).
Mengapa harus berjalan kaki? Ya hitung-hitung olah raga di alam terbuka, sehat dan bisa sekalian dapat foto bagus bukan? Saya bersyukur datang ke lokasi ini sejak subuh, karena ternyata pada pagi hari banyak sekali satwa yang keluar. Saya menemukan banteng jawa, burung merak yang bergerombol, bahkan burung-burung merak ini terbang bebas di alam liar. Beruntung saya dapat mengabadikan momen ini.

Ketika saya dapat banyak foto satwa ini, di sosial media banyak yang menanyakan kepada saya karena mereka pada saat datang kesini tidak menemukan banyak satwa liar. Padahal kuncinya adalah datang pagi-pagi sekali ke Taman Nasional Baluran ini. (BARRY KUSUMA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com