Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/06/2014, 11:31 WIB
SURABAYA, KOMPAS.com - Sebanyak 61 foto tentang aktivitas keseharian masyarakat Dayak dan Melayu di kawasan Danau Sentarum, Kalimantan Barat, dipamerkan di Galeri "House of Sampoerna" (HoS) Surabaya pada 26 Juni hingga 8 Agustus 2014.

"Foto-foto itu dibidik dalam dua musim, yakni musim kering pada Juni 2012 dan musim hujan pada Maret-April 2014," kata fotografer Atet Dwi Pramadia di sela-sela persiapan pameran bertajuk 'Perjalanan ke Tanah Leluhur Danau Sentarum' di Surabaya, Kamis (26/6/2014).

Atet merupakan salah satu dari sepuluh peserta workshop Galeri Foto Jurnalistik Antara (GFJA) Tahun 2012 yang memamerkan fotonya, di antaranya foto Danau Sentarum di musim kering dan hujan yang dibidik dari bukit yang merupakan pos pantau untuk petugas.

Selain Atet, fotografer muda lintas profesi yang memamerkan fotonya adalah Anastasia Widyaningsih, Bayu Amde Winata, Dhira Danny Widjaja, R Heru Hendarto, Idham Rahmanarto, Ramadian Bachtiar, Rangga Rinjani, Septiawan, dan Sumarno.

"Saat kemarau, danau seluas 80.000 hektare itu sangat kering dan tanahnya retak, namun saat musim hujan atau musim basah justru menjadi hamparan banjir paling luas di Indonesia dan bahkan di Asia Tenggara. Ada suku Dayak dan Melayu yang hidup di situ," katanya.

KOMPAS.com/Yohanes Kurnia Irawan Beberapa warga mengenakan pakaian adat Dayak Iban tampak sedang mempersiapkan ritual penyambutan dalam rangkaian Festival Danau Sentarum-Betung Kerihun di Kota Lanjak, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Kamis (12/12/2013).
Foto-foto bidikan mereka antara masyarakat Dayak sedang memetik daun pandan di hutan untuk membuat tikar yang disukai turis mancanegara, masyarakat Dayak sedang mencari ikan dengan jaring, atau masyarakat Dayak sedang berjoget poco-poco.

Sementara itu, foto masyarakat Melayu antara lain saat mereka memainkan musik gambus, berjoget dangdut saat ada pernikahan, bergotong royong membangun pondasi rumah dari kayu, mencari ikan dengan jebakan, dan mengambil madu organik dari hutan bakau.

Dalam kesempatan itu, kurator GFJA Oscar Motuloh menjelaskan para fotografer muda itu hanya mendapatkan workshop foto selama 3-4 hari, lalu mereka diminta menggarap sebuah proyek yang ditentukan berdasarkan kesepakatan di antara mereka sendiri.

"Akhirnya, mereka sepakat ke Danau Sentarum dengan dana sendiri. Mereka datang sendiri melalui perjalanan darat selama 14 jam, karena jaraknya berkisar 700 kilometer dari Pontianak. Tapi, mereka hanya memotret Sentarum saat kemarau, lalu saya minta dilengkapi dengan Sentarum pada saat musim basah," katanya.

Sementara itu, fotografer Antara, Mosista Pambudi, menjelaskan ke-61 foto itu merupakan hasil seleksi dari ribuan foto dari masing-masing fotografer muda yang terlibat dalam pameran tentang danau di perbatasan Kalimantan Barat (Indonesia) dan Serawak (Malaysia) itu.

BARRY KUSUMA Rumah adat Dayak di Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur.
"Mungkin ada 15.000-an foto, lalu para fotografer itu menyeleksi sendiri hingga tinggal 8.000-an foto dan akhirnya diseleksi tim GFJA hingga tinggal 2.000-an untuk dipilih Bang Oscar menjadi 61 foto. Hasilnya dipamerkan di Jakarta (GFJA) dan Surabaya (HoS)," katanya.

Danau Sentarum memang tak sepopuler danau lain di Nusantara, tapi danau yang hanya dipisahkan dengan sebuah bukit untuk ke Serawak (Malaysia) itu memiliki keindahan yang menyatu dengan masyarakat Dayak, masyarakat Melayu, flora, fauna, dan riwayat masa lalu.

Pameran foto untuk umum itu dibuka oleh Guru Besar Antropologi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Prof L Dyson dan General Manager "HoS" Ina Silas pada Kamis (26/6/2014) malam, lalu dilanjutkan dengan "Gallery Talk" bersama Ahli Antropologi Visual Hadi Purnomo.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

15 Wisata Puncak yang Hits buat Liburan Tahun Baru 2024

15 Wisata Puncak yang Hits buat Liburan Tahun Baru 2024

Jalan Jalan
Pameran Jalur Rempah Digelar di Jakarta, Cuma sampai 31 Desember

Pameran Jalur Rempah Digelar di Jakarta, Cuma sampai 31 Desember

Travel Update
Rute ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, 20 Menit dari Malioboro 

Rute ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, 20 Menit dari Malioboro 

Travel Tips
Alasan Puncak Masih Diminati Warga untuk Rayakan Tahun Baru

Alasan Puncak Masih Diminati Warga untuk Rayakan Tahun Baru

Hotel Story
Taman Nasional Way Kambas Buka Lagi 20 Desember, Bisa Mandikan Gajah

Taman Nasional Way Kambas Buka Lagi 20 Desember, Bisa Mandikan Gajah

Travel Update
Berdiri di Perahu untuk Selfie, Turis di Venesia Jatuh ke Kanal

Berdiri di Perahu untuk Selfie, Turis di Venesia Jatuh ke Kanal

Travel Update
6 Wisata Perosotan Pelangi di Jawa Tengah, Meluncur di Hutan Pinus

6 Wisata Perosotan Pelangi di Jawa Tengah, Meluncur di Hutan Pinus

Jalan Jalan
Palembang Kejar Target 2,3 Juta Kunjungan Wisatawan hingga Akhir Tahun

Palembang Kejar Target 2,3 Juta Kunjungan Wisatawan hingga Akhir Tahun

Travel Update
Kunjungan Turis Asing ke Sri Lanka Tembus 1,27 Juta Orang

Kunjungan Turis Asing ke Sri Lanka Tembus 1,27 Juta Orang

Travel Update
Erupsi Merapi 8 Desember 2023, Wisata Lava Tour di Yogyakarta Tidak Terdampak

Erupsi Merapi 8 Desember 2023, Wisata Lava Tour di Yogyakarta Tidak Terdampak

Travel Update
3 Aktivitas di Swarnabhumi Harau, Nginap di Kabin Berlatar Tebing Tinggi

3 Aktivitas di Swarnabhumi Harau, Nginap di Kabin Berlatar Tebing Tinggi

Travel Update
5 Tips Berkunjung ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Datang Saat Cerah

5 Tips Berkunjung ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Datang Saat Cerah

Travel Tips
Jelang Nataru 2024, Tiket Kereta Api Terjual 33 Persen dari 2,6 Juta Tiket

Jelang Nataru 2024, Tiket Kereta Api Terjual 33 Persen dari 2,6 Juta Tiket

Travel Update
Liburan Tahun Baru di Lembah Oya Kedungjati, Cek Dulu Status Buka-Tutupnya

Liburan Tahun Baru di Lembah Oya Kedungjati, Cek Dulu Status Buka-Tutupnya

Travel Update
10 Wisata Dieng Terkenal buat Libur Tahun Baru 2024 

10 Wisata Dieng Terkenal buat Libur Tahun Baru 2024 

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com