Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 07/10/2014, 16:14 WIB
EditorI Made Asdhiana
JAKARTA, KOMPAS — Wayang kulit Tiongkok-Jawa tak ubahnya wayang kulit purwa yang dalam pementasan pada masanya menggunakan iringan gamelan yang sama. Hal itu menunjukkan toleransi kebudayaan sudah mengakar kuat.

”Antara wayang kulit purwa dan Tiongkok-Jawa penyajiannya sama. Iringan gamelannya sama-sama menggunakan slendro dan pelog,” kata Darmoko, dosen Pusat Studi Jawa Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (UI), Senin (6/10/2014), di Depok, Jawa Barat.

Wayang kulit Tiongkok-Jawa dipelopori Gan Thwan Sing (1895-1967). Menurut Darmoko, Thwan Sing memulai dari daerah asalnya di Jatinom, Klaten, Jawa Tengah, kemudian berpindah ke Yogyakarta. ”Wayang kulit Tiongkok-Jawa belum sepenuhnya diriset karena sejak 1967 tidak pernah ada lagi yang menampilkan. Kisah lakonnya sebetulnya sama dengan wayang potehi,” kata Darmoko.

Direktur Sejarah dan Nilai Budaya pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Endjat Djaenuderajat mengatakan, toleransi kebudayaan telah mengakar kuat hingga Indonesia dikenal sebagai situs arkeologi dan budaya berlapis. Sebagian pengaruh kebudayaan India, Tiongkok, Arab, dan Eropa melekat dengan kebudayaan Indonesia.

”Kemampuan toleransi dan menyerap kebudayaan asing ini sudah teruji sejak lama. Sebetulnya sekarang ini yang kita butuhkan kemampuan seperti itu, terutama untuk menyerap kemajuan teknologi,” kata Endjat.

Menurut Endjat, selalu ada keunikan dalam serapan budaya asing tersebut. Misalnya, dalam hal sastra klasik Tiongkok yang diserap menjadi seni pertunjukan wayang kulit. Ada pula naskah Tiongkok yang menggunakan huruf Jawa dan berbahasa Jawa.

”Kita memiliki kegeniusan lokal dalam menyerap setiap budaya asing. Ini yang harus dikembangkan generasi sekarang,” kata Endjat.

Menurut Darmoko, pementasan kembali wayang kulit Tiongkok-Jawa di Yogyakarta, Senin lalu, telah membangkitkan minat generasi sekarang. Namun, kreativitas dan inovasi penyajiannya masih sangat dibutuhkan. (NAW)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Penyeberangan dari dan ke Bali Tutup Selama Nyepi, Catat Waktunya

Penyeberangan dari dan ke Bali Tutup Selama Nyepi, Catat Waktunya

Travel Update
Pelita Air Buka Rute Penerbangan Jakarta-Balikpapan PP, Ini Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Penerbangan Jakarta-Balikpapan PP, Ini Jadwalnya

Travel Update
Jangan Lakukan 4 Hal Ini di Museum Basoeki Abdullah

Jangan Lakukan 4 Hal Ini di Museum Basoeki Abdullah

Travel Tips
Pemerintah Bentuk Satgas untuk Atasi Pelanggaran Turis Asing di Bali

Pemerintah Bentuk Satgas untuk Atasi Pelanggaran Turis Asing di Bali

Travel Update
10 Promo Nyepi Hotel di Bali 2023, Ada Paket di Bawah Rp 1 Juta 

10 Promo Nyepi Hotel di Bali 2023, Ada Paket di Bawah Rp 1 Juta 

Travel Update
TransNusa Perdana Terbang Jakarta-Kuala Lumpur, Tiket Mulai Rp 990.000

TransNusa Perdana Terbang Jakarta-Kuala Lumpur, Tiket Mulai Rp 990.000

Travel Update
Cara Beli Tiket Masuk TMII, Online dan Offline

Cara Beli Tiket Masuk TMII, Online dan Offline

Travel Tips
Cuti Bersama Nyepi 2023, Masyarakat Diimbau Liburan di Indonesia

Cuti Bersama Nyepi 2023, Masyarakat Diimbau Liburan di Indonesia

Travel Update
Garuda Indonesia Online Travel Fair 2023 Digelar 27 Maret-2 April

Garuda Indonesia Online Travel Fair 2023 Digelar 27 Maret-2 April

Travel Update
Artotel Casa Cikarang Dibuka, Ada Promo Menginap mulai Rp 490.000

Artotel Casa Cikarang Dibuka, Ada Promo Menginap mulai Rp 490.000

Hotel Story
Kata Menparekraf Soal Pencabutan Visa on Arrival WNA Rusia dan Ukraina

Kata Menparekraf Soal Pencabutan Visa on Arrival WNA Rusia dan Ukraina

Travel Update
Cara ke TMII Naik Bus Transjakarta, Berhenti di Pintu 3 

Cara ke TMII Naik Bus Transjakarta, Berhenti di Pintu 3 

Travel Tips
Mulai dari Perth hingga Ningaloo Reef, Berikut Destinasi Wisata Eksotis Australia Barat yang Wajib Disambangi

Mulai dari Perth hingga Ningaloo Reef, Berikut Destinasi Wisata Eksotis Australia Barat yang Wajib Disambangi

BrandzView
Jam buka dan Harga Tiket Masuk TMII 2023

Jam buka dan Harga Tiket Masuk TMII 2023

Travel Tips
Pendakian Gunung Andong Ditutup Selama Ramadhan 2023

Pendakian Gunung Andong Ditutup Selama Ramadhan 2023

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+