Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesona Alam "Keramik" Suoh

Kompas.com - 13/12/2014, 16:13 WIB
JALANAN berlumpur dan berbatu besar menggoyang mobil gardan ganda. Keahlian sopir menerjang medan penuh tantangan ini menguatkan kami untuk terus melaju. Beruntung, pagi itu tidak turun hujan. Ada harapan untuk sampai Suoh, Lampung Barat, Lampung.

Selang dua jam, mobil terhenti di depan kubangan lumpur yang lebar. Apa boleh buat, kami akhirnya naik ojek untuk meneruskan perjalanan. Setengah jam badan terguncang-guncang diatas sepeda motor.

Sesekali terjatuh. Jalan licin mengantarkan kami menuju Suoh yang memendam salah fenomena vulkanik Cincin Api di Sumatra.

Hamparan lempengan batu, seperti kerak ketel uap panas mulai terlihat di depan mata. Sesekali ditengah dan ujung kaki bukit uap panas membumbung tinggi. Bahkan air panas menyemburdi beberapa sudut.

Lapisan kerak ini disebut Keramikan: hamparan batuan yang mengeras laksana keramik. Menurut masyarakat setempat, batuan ini berlapis-lapis dan bertambah luas. Di bawah hamparan yang mengeras seperti menyimpan sumber air panas yang tak pernah habis. Air panas meletup-letup. ada yang berukuran besar membentuk kubangan, dan ada yang kecil yang mengalirkan air hangat.

“Harus hati-hati kalau menginjak kawasan Keramikan,” sahut Ajar, salah seorang Masyarakat Mitra Polhut Resor Suoh, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. “Tapi banyak yang melanggar dan datang sendiri tanpa hati-hati,” imbuhnya.

Cerita vulkanik

Kawasan di zona pemanfaatan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan ini menyimpan cerita vulkanik. Gunung Ratu di kawasan ini pernah meletus pada 1933. Letusan itulah yang diyakini masyarakat membentuk empat danau, sumber air panas dengan lempeng-lempeng mengeras di Keramikan.

Permukiman paling tua di kawasan ini adalah pekon Hantatai dan Ratu Nagari. Lalu berkembang menjadikan 17 pekon atau kampung yang kini menjadi kantong permukiman atau enclave di taman nasional.

Saat menuju Keramikan, kita akan melintasi padang rumput serta empat danau: Asam, Belibis, Lebar dan Seminyak. Di sela-sela savana ada pagar besi di beberapa cekungan sebagai tempat semburan api. Di ujung barat, gugusan pegunungan yang memperlihatkan warna gelap dan terang yang disebut pegunungan Loreng.

Jhon Sarma Salah satu danau di wilayah Suoh, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.
Ternyata, empat danau tersebut ada kisahnya. Di sebut Danau Asam lantaran mengandung kadar asam tinggi. Danau Seminyak, selain berbau seperti minyak tanah, lapisan air di atas tak mau bercampur dengan lapisan bawahnya. Sementara danau yang dihuni burung belibis hingga kini disebut Danau Belibis. Dan, yang paling luas adalah Danau Lebar yang membentuk hamparan air di kaki bukit hingga pemukiman setempat.

Hingga kini, wisata dengan keunikan vulkanik di Suoh belum dikelola serius. Suoh berbatasan langsung dengan zona rehabilitasi dan zona inti di taman nasional.

Meski keunikan vulkanik Suoh belum dikelola serius, masyarakat sekitar sering datang setiap akhir pekan. Mereka dengan bebas menikmati pemandangan di tepi danau sampai Keramikan.

(Evi Indraswati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia

Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia

Jalan Jalan
Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur

Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur

Travel Update
Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

Travel Update
Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

Travel Update
Ramai soal Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga

Ramai soal Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga

Travel Update
Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi

Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi

Travel Update
Ini 10 Tempat Wisata Luar Ruangan di Jakarta yang Bisa Dikunjungi

Ini 10 Tempat Wisata Luar Ruangan di Jakarta yang Bisa Dikunjungi

Jalan Jalan
Imbas Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Sandiaga Berharap Potensi Studi Tur Tidak Berkurang

Imbas Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Sandiaga Berharap Potensi Studi Tur Tidak Berkurang

Travel Update
Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Travel Update
Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Jalan Jalan
Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Travel Update
7 Wisata Sejuk di Yogyakarta, Pas Dikunjungi Saat Panas

7 Wisata Sejuk di Yogyakarta, Pas Dikunjungi Saat Panas

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com