Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semarang, Menjelajahi Keindahan Budaya dan Sejarah

Kompas.com - 18/06/2015, 16:41 WIB
KOMPAS.com - Sebagai kota terbesar sekaligus ibu kota Provinsi Jawa Tengah, Semarang adalah kota yang ramah bagi wisatawan. Kota yang terletak di pesisir utara ini menawarkan sejumlah destinasi wisata menarik dan mengagumkan.

Bagi saya Semarang merupakan kota kedua selain Jakarta, karena Kota Semarang merupakan tempat lahir ayah saya dan beberapa tahun yang lalu kita selalu mudik ke Kota Semarang ini. Yang namanya mudik berwisata di Kota Semarang berasa kurang, karena banyak toko yang tutup, obyek wisata juga penuh wisatawan dan saya selalu mengunjungi saudara-saudara untuk berlebaran.

Saya niatkan mengunjungi Kota Semarang tidak waktu musim mudik, tetapi khusus hanya untuk mengunjungi Kota Semarang dan beberapa destinasi wisatanya. Untuk menuju Semarang dari Jakarta tidak susah, bisa menggunakan kendaraan pribadi maupun kereta api dan pesawat.

Kebetulan saya mengunjungi Semarang menggunakan New Terios dari Jakarta. Tujuan ke sini membawa mobil agar banyak destinasi wisata bisa saya kunjungi. Dari Jakarta menuju Semarang memakan waktu perjalanan darat 8 sampai 12 jam kalau jalan santai. Paling enak memang melewati Jalur Pantura, karena jalannya sudah lebar. Ditambah lagi, banyak tempat jajanan yang bisa kita singgahi kalau sedang lapar.

BARRY KUSUMA Lawang Sewu di Kota Semarang, Jawa Tengah. Dibangun pada 1904, dahulu gedung megah bergaya art deco ini merupakan kantor Nederlandsch Indische Spoorweg (NIS) alias kantor jawatan kereta api atau trem pemerintah Belanda.
Bagi yang pertama kali mengunjungi Kota Semarang, inilah beberapa obyek wisata yang wajib kamu kunjungi.

Kota Lama

Bila Jakarta memiliki kawasan Kota Tua yang mengandung nilai sejarah yang penting, demikian juga dengan Semarang. Di ibu kota Provinsi Jateng ini terdapat sebuah kawasan serupa yang dikenal dengan Kota Lama. Berada di kawasan utara kota, kawasan ini memiliki nilai historis yang tinggi terkait eksistensi Belanda di Indonesia. Di sini, wisatawan masih dapat menjumpai sejumlah bangunan bergaya klasik yang sedap dipandang mata serta suasananya yang tenang.

Salah satu bangunan cagar budaya yang masih berdiri di kawasan Kota Lama Semarang adalah  Gereja Immanuel atau yang populer dengan sebutan Gereja Blenduk. Dibangun pada 1753, gereja ini memiliki arsitektur neo klasik yang khas dan dipulas dengan warna putih. Pilar-pilar serta menara yang berdiri di bagian depan gereja, atapnya yang berdesain setengah bola dan berwarna merah bata, berikut taman asri di sekitarnya, menambah keanggunan gereja yang berada di bilangan Jalan Suprapto ini.

Hingga kini, Gereja Blenduk masih setia melayani umat Kristiani di kota Semarang dan sekitarnya yang ingin menjalankan ibadah.   

BARRY KUSUMA Gereja Blenduk di Kota Semarang, Jawa Tengah.
Selain Gereja Blenduk, terdapat pula sebuah bangunan cagar budaya lain yang wajib masuk dalam daftar wisata. Terletak di pusat Kota Semarang, tepatnya di bilangan Jalan Pandanaran dan Pemuda, gedung tersebut adalah Lawang Sewu. Dibangun pada 1904, dahulu gedung megah bergaya art deco ini merupakan kantor Nederlandsch Indische Spoorweg (NIS) alias kantor jawatan kereta api atau trem pemerintah Belanda.

Tapi, namanya kemudian lebih dikenal dengan Lawang Sewu, mengingat banyaknya jumlah pintu serta jendela pada bangunan berlantai tiga ini. Sempat kosong untuk beberapa waktu lamanya, Lawang Sewu kemudian direstorasi dan dibuka lagi untuk kunjungan wisatawan pada 2011. Dengan wajahnya yang baru, gedung ini pun kini makin mempercantik Kota Semarang sekaligus menjadi ikon wisata.

Sam Poo Kong

Di sebelah barat daya Kota Semarang, tepatnya di kawasan Simongan, terdapat sebuah bangunan  penting yang bermakna sejarah dan budaya yang amat tinggi. Bangunan unik tersebut didirikan sebagai penghormatan sekaligus untuk mengenang seorang laksamana besar kerajaan Tiongkok, yang sempat singgah di Semarang dalam ekspedisi damainya di Nusantara pada abad ke-15, yakni Sam Po Tay Djien alias Zeng He alias Cheng Ho.

BARRY KUSUMA Kelenteng Sam Po Kong di Kota Semarang, Jawa Tengah.
Bernama Sam Po Kong, kompleks bangunan ini juga populer dengan nama Gedung Batu karena terletak di atas bukit dan adanya sebuah goa. Di kompleks ini juga terdapat sejumlah bangunan bergaya khas Tiongkok yang didominasi warna merah dan hijau. Di salah satu bagian bangunan ini tampat relief unik, yang menggambarkan kisah perjalanan Sang Laksamana, kala mengarungi samudra luas, dan persinggahannya di Semarang.

Suasana Sam Poo Kong sangat kental dengan nuansa Tionghoa. Namun demikian pengunjung tempat ini sangat beragam, baik suku maupun kepercayaan mereka. Kelenteng Sam Poo Kong dapat dicapai dari Bandara Ahmad Yani, dengan taksi, dengan waktu tempuh sekitar 15 menit. Sedangkan bila dengan angkutan umum, wisatawan bisa menggunakan bus jurusan Mangkang-Terminal Terboyo.

Sebagai kota terbesar di Jawa Tengah, Semarang terhubung dengan sejumlah kota besar di Jawa dan Indonesia, baik dengan moda transportasi udara, darat, maupun laut. Untuk transportasi udara, hampir semua maskapai penerbangan nasional melayani penerbangan langsung ke Bandara Ahmad Yani, Semarang dari Jakarta mulai Garuda Indonesia, Lion Air, Batik Air, Sriwijaya Air, dan maskapai penerbangan lainnya.

BARRY KUSUMA Bundaran Tugu Muda di Kota Semarang, Jawa Tengah.
Karena saya pergi membawa mobil New Terios dari Jakarta sampai Semarang saya bisa mengulas dengan leluasa obyek wisata yang ada di Semarang. Pasalnya, setidaknya perlu 3 hari untuk mengunjungi Semarang ini atau 4 hari kalau mau puas. Waktu 2 hari kita sudah habiskan di perjalanan.

Saya sarankan untuk pulang dan pergi di waktu pagi hari, karena pada saat malam hari biasanya jalan pantura penuh dengan bus-bus malam dan truk yang menuju ke Jakarta.

Selain budaya, kuliner Semarang juga tidak kalah untuk dicoba, karena Semarang punya oleh-oleh yang khas seperti Lumpia dan Bandeng Juwana. Sebagai destinasi wisata, Semarang merupakan kota yang lengkap untuk dikunjungi wisatawan. (BARRY KUSUMA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

Jalan Jalan
Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Travel Update
6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

Travel Tips
Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com