Bahkan, puluhan kelompok drum band, fashion street, dan aksi tarian Bentengan asal Kota Batu, Jawa Timur, serta Kabasaran, tarian khas Minahasa, unjuk pesona di jalan. Kelompok musik tradisional Minahasa, yakni musik bambu, juga ikut pentas.
Ribuan orang, termasuk para diaspora Minahasa dan ratusan wisatawan asing, berdatangan ke Tomohon untuk menyaksikan festival bunga itu. Robert Havion (45), turis asal Jerman, tampak antusias menikmati Festival Bunga Tomohon. Ia menilai festival itu mirip dengan festival bunga Koln di Jerman.
Robert telah dua hari berada di Tomohon menjelajahi obyek wisata gunung, danau, dan kuliner lokal. Kota Tomohon diapit dua gunung api Lokon dan Mahawu serta keindahan Danau Linow dengan warna-warni menjadikan dia menambah waktu libur.
”Festival bunga ini sangat seru dan menarik. Saya senang sekali bisa menikmatinya. Saya akan mengajak keluarga datang ke Tomohon tahun depan,” katanya.
Wali Kota Tomohon Jimmy Eman menjelaskan, hampir sejuta kuntum bunga asli Tomohon, krisan dan merry gold, terpasang dalam float kendaraan hias bunga. ”Bunga krisan menjadi ikon festival ini,” katanya.
Parade bunga diikuti 27 peserta, enam di antara dari luar negeri, yakni Selandia Baru, Amerika Serikat, India, Polandia, Filipina, dan Perancis. Sejumlah kota di Tanah Air yang ikut dalam festival ini antara lain Gorontalo, Padang, dan Kota Batu di Jatim.
Khusus peserta asing, Selandia Baru berada di depan, disusul AS, India, Polandia, Filipina, dan Perancis. Selandia Baru menampilkan bentuk bunga Gunung Aoraki dan burung kiwi dengan dominasi warna kuning dan putih. AS menampilkan burung elang berwarna merah sebagai simbol kebebasan, Polandia mendesain float bergambar putri duyung Syrenka yang perkasa. Cerita putri duyung Syrenka sebagai penjaga Kota Warsawa, dinarasikan dalam festival bunga tersebut. Peserta dari India menampilkan ikon Taj Mahal diikuti alunan biola Kuch Kuch Hota Hai, drama percintaan segitiga film Bollywood. (zal)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.