Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/08/2015, 16:03 WIB
EditorI Made Asdhiana
TOMOHON, KOMPAS - Jalan utama Kota Tomohon, yang membentang dari Kakaskasen hingga Walian sejauh 5 kilometer, berubah menjadi panggung catwalk. Aneka macam bunga Tomohon ditampilkan secara atraktif melalui parade mobil berhiaskan bunga dalam parade bunga, Sabtu (8/8/2015).

Bahkan, puluhan kelompok drum band, fashion street, dan aksi tarian Bentengan asal Kota Batu, Jawa Timur, serta Kabasaran, tarian khas Minahasa, unjuk pesona di jalan. Kelompok musik tradisional Minahasa, yakni musik bambu, juga ikut pentas.

Ribuan orang, termasuk para diaspora Minahasa dan ratusan wisatawan asing, berdatangan ke Tomohon untuk menyaksikan festival bunga itu. Robert Havion (45), turis asal Jerman, tampak antusias menikmati Festival Bunga Tomohon. Ia menilai festival itu mirip dengan festival bunga Koln di Jerman.

Robert telah dua hari berada di Tomohon menjelajahi obyek wisata gunung, danau, dan kuliner lokal. Kota Tomohon diapit dua gunung api Lokon dan Mahawu serta keindahan Danau Linow dengan warna-warni menjadikan dia menambah waktu libur.

”Festival bunga ini sangat seru dan menarik. Saya senang sekali bisa menikmatinya. Saya akan mengajak keluarga datang ke Tomohon tahun depan,” katanya.

Wali Kota Tomohon Jimmy Eman menjelaskan, hampir sejuta kuntum bunga asli Tomohon, krisan dan merry gold, terpasang dalam float kendaraan hias bunga. ”Bunga krisan menjadi ikon festival ini,” katanya.

Parade bunga diikuti 27 peserta, enam di antara dari luar negeri, yakni Selandia Baru, Amerika Serikat, India, Polandia, Filipina, dan Perancis. Sejumlah kota di Tanah Air yang ikut dalam festival ini antara lain Gorontalo, Padang, dan Kota Batu di Jatim.

Khusus peserta asing, Selandia Baru berada di depan, disusul AS, India, Polandia, Filipina, dan Perancis. Selandia Baru menampilkan bentuk bunga Gunung Aoraki dan burung kiwi dengan dominasi warna kuning dan putih. AS menampilkan burung elang berwarna merah sebagai simbol kebebasan, Polandia mendesain float bergambar putri duyung Syrenka yang perkasa. Cerita putri duyung Syrenka sebagai penjaga Kota Warsawa, dinarasikan dalam festival bunga tersebut. Peserta dari India menampilkan ikon Taj Mahal diikuti alunan biola Kuch Kuch Hota Hai, drama percintaan segitiga film Bollywood. (zal)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+