Ia mengatakan, di Selandia Baru tak ada batu yang indah seperti batu kecubung. “Katanya dia sangat suka dan takjub batu kecubung Ketapang,” kata Virginia (16), sebagai pemandu wisata di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Sukabangun, Kamis (15/10/2015).
Menurut siswi Kelas 3 SMA Santo Yohanes Ketapang ini, wisatawan asal Selandia Baru itu mengaku jika di daerahnya tak ada pergunungan. Ada pun batu hanya di dataran dan hanya berwarna hitam tak ada memiliki macam warna dan kilau seperti Kecubung Ketapang.
“Katanya tempat dia tak ada pengunungan, semuanya hanya daratan. Jika pun ada batu hanya berwarna hitam dan tak ada yang seperti batu kecubung Ketapang ini,” ungkapnya.
Koordinator Guide Wonderfull Sail2 Indonesia 2015 Ketapang, Sentra mengatakan hampir semua wisman mengaku datang ke Ketapang karena ingin melihat habitat orangutan khususnya di Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI).
“Menurut mereka yang menjadi daya tarik hingga datang ke Ketapang karena ada habitat orangutan. Kemarin mereka sangat senang sekali bisa berkunjung ke YIARI di Desa Sungai Awan Kiri, Kecamatan Muara Pawan,” ungkapnya.
Sentra menambahkan para wisman tersebut sudah mengunjungi hutan Kota Ketapang. Semuanya sangat senang bisa melihat langsung monyet dan bekantan. “Kalau pada bidang kuliner mereka sangat suka sama sambal kepah asam pedas,” katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.