Namun, di kalender setebal 161 halaman tersebut tidak ada satu pun agenda kegiatan terkait pariwisata di Kabupaten Semarang.
"Saya kaget waktu mengunduhnya. Saya pelototi tiap halamannya, tak ada satu pun agenda pariwisata Kabupaten Semarang tercantum di situ," ungkap Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Semarang, Eko Herry Subeno, di Semarang, Jumat (18/12/2015).
Menurut Beno, potensi pariwisata di Kabupaten Semarang selama ini sangat besar, baik yang bersifat fisik maupun non fisik. Mulai dari kebudayaan, kesenian, kuliner, religi semua ada di Kabupaten Semarang.
Pihaknya menduga, tidak tercantumnya potensi wisata di kalender tersebut mengindikasikan Dinas Pemuda, Olah Raga, dan Pariwisata (Disporapar) tidak serius menggarap atau memajukan pariwisata di wilayahnya sehingga tidak dilirik sebagai hal yang menarik untuk dikunjungi.
"Sungguh kami sayangkan ketika potensi yang lengkap dan besar di Kabupaten Semarang ini hanya sebatas konsumsi internal semata," ujarnya.
Seharusnya, jika berniat memajukan pariwisata, informasi dalam kelender wisata Jateng 2016 itu akan menjadi hal penting dan prioritas. Kalender pariwisa akan menjadi panduan atau referensi bagi wisatawan yang akan berkunjung ke suatu tempat.
"Pemkab Semarang seakan-akan tidak memiliki greget untuk mempopulerkan, mengenalkan lebih luas potensi wisata yang dimiliki. Kami saja secara keorganisasian tidak pernah diajak rembuk," tegas Beno.
"Kalau ditanya, ujung-ujungnya yang menjadi jurus andalan adalah alasan tidak ada anggaran," imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.