Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengembangan Alor Menanti Investor

Kompas.com - 16/02/2016, 12:33 WIB
KUPANG, KOMPAS - Destinasi unggulan untuk pariwisata Nusa Tenggara Timur adalah daerah wisata bahari. NTT memiliki banyak destinasi wisata bahari yang tidak kalah dengan destinasi lain di luar NTT, misalnya di Alor, Lembata, dan Flores Timur.

Namun, potensi wisata bahari ini belum banyak dieksplorasi penduduk lokal, pemerintah daerah, ataupun pemerintah pusat.

Orang asing justru sudah lebih dulu mengeksplorasi dan menjadikannya sumber ekonomi bagi mereka.

Contohnya di Pulau Alor, sudah ada beberapa orang asing yang membangun resor di sana. Bahkan, ada yang sudah berada di sana lebih dari 20 tahun.

”Ada banyak tantangan yang kami hadapi, misalnya transportasi belum cukup banyak di sini dan kurangnya keterlibatan masyarakat lokal dalam pengembangan pariwisata. Padahal, mereka bisa menjadi pemandu wisata, pemandu selam, dan sebagainya. Di sini juga belum banyak pengembangan wisata kuliner,” kata Gubernur NTT Frans Lebu Raya di Kupang.

ARSIP KOMPAS TV Tari Lego, tarian khas suku Abuy, Desa Takpala, Alor
Bupati Alor Amon Djobo mengakui, Alor memiliki banyak destinasi wisata. Tidak hanya pantai dan taman laut yang indah, Alor juga memiliki kampung adat, museum 1.000 moko, dan Al Quran tertua yang terbuat dari kulit kayu.

”Namun, sarana untuk meningkatkan pariwisata Alor masih sangat kurang. Saya akui, pembangunan pariwisata Alor terlambat. Sebelumnya kami tidak memandang pariwisata bisa menjadi sumber pendapatan daerah sehingga kami tidak melakukan pembangunan di sana,” katanya.

Contohnya, hingga kini belum ada hotel yang bagus di Alor. Memang ada resor yang dikelola orang asing, tetapi jumlah kamarnya terbatas.

Ada beberapa hotel melati dan rumah sewa, itu juga terbatas. Bulan depan untuk pertama kali akan diresmikan hotel bintang tiga, tetapi itu pun jumlah kamarnya hanya 30 unit.

Selain itu, ketersediaan mobil sewa juga sangat terbatas. ”Apabila salah satu sopir mobil sewa sakit atau mobilnya bermasalah, ada wisatawan yang tidak terangkut,” ujar Amon.

KOMPAS/MOHAMMAD HILMI FAIQ Para penari berpose setelah menari cakalele saat menyambut rombongan Kementerian Perhubungan di Bandar Udara Mali, Alor, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (30/8/2014).
Akses menuju Alor juga sangat terbatas. Saat ini, penerbangan ke Alor hanya dua kali sehari oleh Wings Air dan Trans Nusa.

Itu pun jumlah kursi terbatas karena hanya dilayani dengan pesawat ATR 42-600 dan Fokker 50 yang berkapasitas kurang dari 100 orang.

Kepala Urusan Tata Usaha Unit Penyelenggara Bandar Udara Mali, Alor, Hironimus Namahada mengatakan, mulai awal Maret, pihaknya sudah menyetujui membuka satu slot penerbangan Wings Air ke Kupang. Dengan demikian, penerbangan Alor-Kupang dilayani tiga kali sehari. (ARN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com