Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lukisan Miliaran Rupiah Ini Dikawal Ketat oleh Brimob dan Paspampres

Kompas.com - 01/08/2016, 20:20 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak hanya presiden yang perlu dikawal secara ketat. 28 Lukisan koleksi Istana Negara Republik Indonesia ini juga dianggap penting, sampai perlu dikawal ketat oleh Brimop dan Paspampres.

Beberapa lukisan diboyong langsung dari Istana Negara Bogor, Cipanas, dan Gedung Agung, Yogyakarta untuk sampai ke Galeri Nasional Indonesia. Ada 28 lukisan yang dipamerkan dalam pameran "Goresan Juang Kemerdekaan : Koleksi Seni Rupa Istana Kepresidenan Republik Indonesia".

"Dari bulan Juli, kami panitia dibantu oleh Brimob dan Paspampers untuk mengawal lukisan-lukisan ini sampai ke sini. Jika di sini seperti tidak terlalu ketat, memang sengaja agar kesannya tak terlalu serius. Tapi hati-hati saja, di sini banyak mata-matanya," kata Mikke Santoso, Kurator pameran Goresan Juang Kemerdekaan kepada KompasTravel, Senin (1/8/2016).

Mikke mengaku tak dapat menjelaskan secara terperinci berapa nilai dari lukisan-lukisan karya maestro lukis Indonesia tersebut. Antara lain lukisan karya Affandi, Basoeki Abdullah, S Sudjojono, dan beberapa maestro lainnya.

"Kalau lukisan Raden Saleh yang Penangkapan Pangeran Diponegoro itu saja, tahun 2010 dinilai oleh Departmen Keuangan mencapai Rp 48 miliar. Tetapi disebutkan di Kompas kalau nilainya bisa dua sampai tiga kali lipat itu," kata Mikke.

Lukisan yang Mikke maksud terpajang di pameran Goresan Juang Kemerdekaan. Karya seni tersebut tercatat sebagai lukisan tertua di pameran yang dibuat oleh Raden Saleh pada tahun 1857.

Selain bernilai jual tinggi, lukisan-lukisan yang dipamerkan untuk memeringati 71 tahun kemerdekaan RI ini juga memiliki nilai sejarah yang tinggi. Misalnya, lukisan dengan judul "Memanah" karya Henk Ngantung yang merupakan lukisan latar belakang pembacaan proklamasi Indonesia pada 17 Agustus 1945 di rumah Soekarno. Ada pula lukisan Affandi dengan judul "Laskar Rakyat Mengatur Siasat 1" yang awalnya dibuat poster untuk memerjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Oleh karena itu, tak heran, peraturan cukup ketat diberlakukan oleh Galeri Nasional selama pameran berlangsung. Pengunjung tak boleh berfoto close up dan menggunakan lampu kamera untuk menghindari plagiarisme, tak boleh membawa tongsis atau benda tajam, dan dilarang makan serta minum di ruang pameran.

Ada delapan orang pemandu yang berkeliling ruang pamer untuk menjelaskan dan mengawasi pengunjung, serta enam orang penjaga keamanan saat acara pameran.

Pameran lukisan "Goresan Juang Kemerdekaan : Koleksi Seni Rupa Istana Kepresidenan Republik Indonesia" diselenggarakan dari 2-30 Agustus 2016 di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat. Pameran dibuka setiap hari mulai pukul 09.00-20.00 WIB.

Tak dipungut biaya untuk mengunjungi pameran ini. Untuk menuju lokasi Galeri Nasional Indonesia yang terletak di Jalan Medan Merdeka Timur, Anda dapat menaiki angkutan umum TransJakarta dan berhenti di Stasiun Gambir. Gedung Galeri Nasional berada persis di seberang Stasiun Gambir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com