DARWIN, KOMPAS.com – Terik matahari masih menyelimuti kawasan Mindil Beach, Northern Territory, sekitar pukul 16.00, akhir Mei 2016. Namun, parkiran di Mindil Beach sudah dipenuhi dengan mobil.
Dengan berpakaian santai, seperti kaus dan celana pendek, laki-laki dan perempuan, orang tua hingga bayi yang digendong mendatangi pantai yang berjarak sekitar 3 km dari pusat kota Darwin, ibu kota Northern Territory, itu. Bahkan, sejumlah pria sudah bertelanjang dada ketika turun dari mobil.
Para pengunjung Mindil Beach memiliki dua pilihan hari itu, langsung ke pantai atau bersenang-senang memuaskan mata dan perut di Mindil Beach Sunset Market.
Ya, selama bulan Mei hingga Oktober, setiap Kamis dan Minggu sore hingga malam digelar pasar dadakan di Mindil Beach.
Di sisi depan, para pedagang menggelar dagangannya, seperti pakaian, peralatan rumah tangga hingga pernak-pernik, seperti oleh-oleh khas Australia, bumerang.
Seorang pria asal Indonesia menjual pernak-pernik perhiasan dari bahan kayu dan tali warna-warni khas Yogyakarta dan Bali. Dia mengaku menemani istrinya yang sedang berkuliah di Darwin. Untuk mengisi waktu, sembari menambah uang bulanan, dia pun berjualan di Mindil Beach Sunset Market.
Sementara itu, di sisi lain dari para pedagang pernak-pernik, berjejer para penjaja kuliner dari berbagai benua, mulai dari Asia hingga Afrika.
Membelakangi pantai, sepasang suami istri asal Indonesia menggelar lapak yang diberi nama “Delicious Asian Cuisine”. Mereka menjual makanan, seperti mi sup, laksa hingga nasi campur berbagai lauk, seperti ayam asam manis, sapi lada hitam dan capcay.
Khusus makanan berkuah, seperti mi sup atau laksa, satu porsinya dihargai sekitar 15 dollar Australia, sedangkan nasi campur lauk tersedia dalam dua ukuran. Jika membeli porsi kecil, pengunjung cukup membayar 11 dollar Australia, sedangkan porsi besar dihargai 13 dollar Australia.
Persis di sebelahnya ada booth penjual smoothies berbahan dasar buah. Untuk tropical smoothies, misalnya, pembeli bisa memilih paduan pisang dan markisa atau pisang dengan cokelat atau hanya mangga segar.
Dua remaja perempuan dari Sydney, New South Wales, yang ditemui sedang berburu kuliner mengaku tak pernah melewatkan berkunjung ke Mindil Beach setiap kali datang ke Darwin. Mereka sangat menikmati bermain di pantai dan mencoba kuliner yang dijajakan di Mindil Beach Sunday Market.
“Kami datang setiap tahun. Ini pengalaman yang menyenangkan, banyak makanan enak. Sebuah pengalaman yang menyenangkan saat berada di Darwin,” ungkap Sheridan, salah satu remaja itu.
Jika sudah memilih makanan dan minuman yang disukai, pengunjung bisa duduk-duduk di bangku dari batu yang tersebar di sepanjang jalan setapak tempat booth-booth kuliner berada atau duduk-duduk di lapangan rumput.
Di lapangan itu juga sedang digelar kegiatan untuk anak-anak dari sebuah playgroup. Anak-anak itu bernyanyi dan berjoget bersama menirukan gaya guru-guru yang memberi contoh di depannya. Orangtuanya menonton di depan mereka. Sebagian ikut memberikan dukungan dengan tertawa gembira dan bertepuk tangan, sebagian besar memegang gawai untuk merekam aksi menggemaskan dari anak-anak itu.
Di salah satu lapangan yang paling dekat dengan hamparan pasir Mindil Beach, sebuah pertunjukan digelar. Seorang pria dan anjing german shepherd menggelar atraksi di atas rerumputan.
Puluhan anak dan orang dewasa duduk mengelilingi mereka. Lebih banyak orang lagi berdiri di belakang lingkaran itu untuk menonton aksi mereka berdua.
Menikmati senja
Lewat pukul 17.00 waktu setempat, langit mulai kemerahan, para pengunjung lalu memenuhi hamparan pasir di tepi Laut Timor itu. Mereka mengambil tempat kosong untuk menggelar tikar atau kain pantai sebagai alas duduk, bersiap menikmati matahari tenggelam.
Sambil menunggu waktu matahari terbenam tiba, orang-orang dewasa ada yang duduk-duduk sambil membaca buku, ada yang mengudap makanan ringan, atau hanya sekadar memandangi langit yang memerah di depannya.
Ada pula orang-orang dewasa yang sibuk menemani anak-anak berlarian di pantai atau membangun istana pasir, mengeruk sekitarnya hingga dalam lalu mengisinya dengan air laut.
Jim, salah satu warga Darwin yang datang menemani anak-anaknya, menuturkan bahwa di Mindil Beach, setiap warga Darwin bisa bertemu dan bersenang-senang bersama, mulai dari orangtua hingga anak-anak.
Mindil Beach menjadi tempat untuk rekreasi, menyegarkan hati dan pikiran yang penat. Cukup memacu kendaraan selama 10 menit dari pusat kota Darwin, mereka sudah tiba di Mindil Beach.
Menurut dia, Mindil Beach adalah tempat menikmati sunset terbaik di Darwin.
"Biasanya kami datang ke sini untuk melihat anak-anak bermain, sementara kami bisa bertemu dengan teman-teman dan minum bersama sambil menikmati matahari tenggelam," ucapnya.
Pemandangan warga duduk-duduk menanti matahari tenggelam di pantai ini layaknya penonton bioskop. Pasalnya, Pantai Mindil berkontur landai, agak tinggi di bagian terluar dan terus menurun hingga beberapa meter dari batas ombak, sedangkan langit layaknya layar bioskop dengan adegan matahari yang berwarna merah.
Matahari yang berwarna jingga bergerak turun. Anak-anak berhenti bermain. Para orangtua menunjuk ke arah matahari sambil memperlihatkan kepada anak-anak pergerakan matahari tenggelam di balik air. Langit yang tadinya berwarna jingga perlahan gelap, namun tak semua orang langsung beranjak dari tempatnya.
Seorang balita lalu kembali berlari di atas hamparan pasir. Dia dan keluarganya yang berasal dari Melbourne baru pertama kali datang ke Australia. Ini adalah pengalaman pertamanya mengantar matahari pulang di Mindil Beach….
(Tulisan ini merupakan bagian dari program "Jelajah Australia 2016". Kompas.com telah meliput ke berbagai pelosok Australia pada rentang 14 Mei - 15 Juni 2016 atas undangan ABC Australia Plus. Di luar tulisan ini, masih ada artikel menarik lainnya yang telah disiapkan terbit pada Juli hingga akhir Agustus 2016. Anda bisa mengikuti artikel lainnya di Topik Pilihan "Jelajah Australia 2016".)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.