Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rendang Pedas Digabung Pizza Kayu Bakar, Bagaimana Rasanya?

Kompas.com - 10/09/2016, 12:05 WIB
Muhammad Irzal Adikurnia

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Rendang salah satu makanan tradisional Indonesia yang mendunia. Kini rendang hadir dengan variasi yang makin beragam. Salah satu olahan yang cukup menarik adalah rendang yang berpadu dengan pizza tradisional khas Italia.

Citrus Restaurant di Novotel Semarang, Semarang memadukan kekhasan kedua hidangan itu. Pizza tradisional Italia, yaitu pizza kayu bakar yang renyah berpadu dengan gurih dan pedasnya rendang khas MInang.

Berbeda dengan pizza pada umumnya, Pizza Kayu Bakar merupakan pizza khas Italia yang dibuat masih dengan cara tradisional. Pizza dibakar menggunakan tungku batu yang berisikan kayu bakar dengan suhu minimal 300 derajat celcius.

Aroma setiap jenis topping-nya pun begitu menguar sesaat pizza dikeluarkan dari tungku seluas 1.5 meter persegi tersebut. Tungku yang terbuat dari batu bata merah dan batuan gunung berapi membuat pizza ini tak perlu berlama-lama berada di dalamnya, cukup dua hingga tiga menit.

“Kayu bakarnya yang bikin aroma pizza jadi keluar, apalagi diolesi minyak zaitun di permukaan atas pizzanya,” ujar Cahyo Hendrawono,Koki di Novotel Semarang, saat membuat Pizza Kayu Bakar di Citrus Resto, Kamis (8/9/2016).

KOMPAS.com/Muhammad Irzal Adiakurnia Chef Cahyo dari Citrus Resto Novotel Semarang, sedang melakukan proses memasak Italian Pizza atau yang lebih terkenal dengan Pizza Kayu Bakar, menggunakan tungku pembakaran dengan suhu minimal 300 derajat celcius.
Aroma rempah dalam rendang yang khas sangat menggoda. Tak sabar, KompasTravel pun berkesempatan mencicipi hidangan gabungan dari ciri khas dua negara tersebut. Pizza kayu bakar ini dibuat dengan adonan yang tipis, sehingga tidak boleh berlama-lama menyantapnya agar mendapatkan sensasi tekstur yang renyah.

Benar saja, gigitan pertama adonan terasa garing. Namun, yang menyita perhatian KompasTravel adalah sensasi pedas redang yang bercampur rempah begitu menantang di lidah. Dagingnya yang tebal terasa empuk. Ternyata daging rendang tersebut dimasak dengan proses presto sebelum digabung dengan pizza.

Olesan saus tomat pronto yang lazimnya berada di atas adonan roti pizza ternyata digantikan dengan saus cabai hijau pedas asal Indonesia. Di atasnya barulah tumpukan daging rendang lembut dilapis keju mozarela yang menghasilkan rasa gurih di setiap potongannya. Tak tanggung-tanggung, sensasi pedas pun didukung oleh taburan potongan cabai merah besar di lapisan paling atas.

“Pizza menggunakan adonan seperti biasa, rendangnya juga menggunakan rempah standar masakan Padang. Hanya saus tomat diganti cabe ijo, selebihnya tidak menggunakan bumbu lagi karena sudah dari rendangnya,” ujar Cahyo pada KompasTravel.

KOMPAS.com/Muhammad Irzal Adiakurnia Variant toping dari Italian Pizza atau yang lebih terkenal dengan Pizza Kayu Bakar, salah satu yang unik ialah Pizza Katy Bakar dengan topping Rendang khas Indonesia.
Selain menu rendang, pizza kayu bakar di Citrus Restoran tersebut dihadirkan dalam beberapa varian. Bagi penggemar keju, Anda dapat mencoba Quatro Fromagie Pizza karena mengandung empat jenis keju yaitu mozzarella cheese, grana padano, cheese, brie cheese, dan blue cheese.

Selain itu masih ada lagi Cicilian Pizza, Bresaola Pizza, Luigi’s Favorite Pizza dengan jamurnya, Netuno Pizza dengan daging tunanya, dan Gamberoni Pizza dengan topping udang segarnya.
Hidangan-hidangan tersebut dapat dinikmati di Citrus Restaurant setiap hari Rabu – Jumat pukul 17.00 – 22.00 WIB, dengan harga mulai dari Rp 72.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com