YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sandboarding, begitu nama salah satu aktivitas pemacu adrenalin yang bisa dilakukan di DI Yogyakarta. Sandboarding dilakukan di bentang alam bernama gumuk pasir, dan Yogyakarta memiliki gumuk pasir satu-satunya di Asia Tenggara.
"Gumuk pasir ini adalah satu-satunya di Asia Tenggara. Gumuk pasir beda dengan padang pasir seperti yang ada di Bromo misalnya," tutur Imaddudin Yazid, pemandu dari operator tur Jogja Geowisata kepada KompasTravel.
Gumuk pasir di DI Yogyakarta terkenal dengan sebutan Gumuk Pasir Parangkusumo. Ikramullah Sultana, yang juga seorang pemandu di Jogja Geowisata menerangkan asal mula terbentuknya Gumuk Pasir Parangkusumo.
"Gumuk pasir ini salah satu bentang alam yang proses pembentukannya dipengaruhi angin, terbentuk karena pasir yang menumpuk dalam jumlah besar," tutur Ikram, panggilan akrab pria tersebut.
(BACA: Lomba "Selfie" di Gumuk Pasir, Mulai ala Timteng sampai Jasmine)
Ikram melanjutkan, tumpukan pasir ini berasal dari hasil erupsi Gunung Merapi yang endapannya dibawa oleh sungai-sungai yang bermuara di Pantai Selatan. Antara lain Sungai Opak dan Sungai Progo.
"Setelah terendap di pinggir pantai, barulah angin dari Samudera Hindia mengukir tumpukan pasir ini. Jadilah bentang alam yang unik," tambah Ikram.
Bersama rombongan "Take Me Anywhere 2", KompasTravel menyambangi Gumuk Pasir Parangkusumo beberapa waktu lalu. Gumuk pasir ini terletak di Kabupaten Bantul, satu garis dengan Pantai Parangtritis.
Namun begitu tiba di lokasi, kenapa tulisan besar di area gumuk pasir bertuliskan "Gumuk Pasir Barchan"?
"Pada intinya gumuk pasir ini namanya Parangkusumo. Tapi secara sains, jenis gumuk pasirnya adalah Barchan. Gumuk pasir diklasifikasikan dalam beragam jenis," papar Imad, panggilan akrab Imaddudin.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.