Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembangkan Pariwisata, Ini Hambatan dan Tantangan Kemenpar

Kompas.com - 27/10/2016, 08:41 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua tahun pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla telah bergulir. Berbagai kementerian telah menjalankan tugasnya tak terkecuali Kementerian Pariwisata.

"Pemasaran sudah berhasil, target 7,1 juta wisatawan, dan bisa sampai 7,3 juta di bulan Agustus. Kita kita harapkan tercapai 12 juta artinya tumbuh 15 persen," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya di Kantor Kepala Staf Kepresidenan, Jakarta, Selasa (25/10/2016).

Dalam paparan kinerja Kementerian Pariwisata yang KompasTravel terima, berbagai capaian telah dilakukan.

(BACA: 2 Tahun Jokowi-JK, Ini Pencapaian Kemenpar di 4 KEK Pariwisata)

Seperti di Tanjung Kelayang, capaian yang telah diraih pemerintah adalah Pembangunan Mobile Power Plant  (pembangkit bergerak) 25 MW, pembangunan PLTD berbahan Crude Palm Oil (CPO) kapasitas 5 MW, peningkatan status bandara menjadi bandara internasional, dan peningkatan kualitas air bersih.

Sementera di Borobudur, pemerintah sedang dalam proses penetapan luas lahan BOP Borobudur seluas 297,6 ha (milik Perhutani) terletak di kabupaten Purworejo dan 18 ha (sultan ground) di Kulon Progo. Namun dalam perjalanannya tak selalu mulus.

Kompas.com/Ika Fitriana Aparat Polisi mengenakan pakaian dinas kombinasi pakaian adat Magelang di Candi Borobudur.
Beragam hambatan dan tantangan dihadapi jajaran Kementerian Pariwisata. Berikut hambatan dan tantangan dalam pengembangan pariwisata Indonesia yang diakui oleh Kementerian Pariwisata.

1. Kurangnya konektivitas, pelayanan dasar, dan infrastruktur untuk melayani wisatawan.

2. Kompleksitas dan ketidakpastian investasi dan iklim bisnis

3. Kebersihan dan kesehatan (hygiene and sanitation)

4. Terjadinya bencana alam yang mengakibatkan ditutupnya pintu masuk ke Indonesia

5. Kurangnya penerbangan langsung dari target pasar ke destinasi wisata

6. Kurang baiknya amenitas di destinasi wisata, misalnya ketiadaan kamar kecil

7. Jauhnya jarak antar obyek wisata

8. Kurangnya pemandu wisata berbahasa asing, khususnya selain bahasa Inggris

9. Jumlah Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pariwisata yang belum merata di seluruh provinsi di Indonesia

10. Kualitas pendidikan tinggi bidang pariwisata diupayakan setara dengan kualifikasi internasional

11. Terbatasnya tenaga kerja terampil dan standar kualitas perusahaan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

Jalan Jalan
Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Travel Update
6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

Travel Tips
Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com