Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berburu Keindahan Aurora, Ini Tips Melihat dan Memotret Aurora

Kompas.com - 12/04/2017, 18:10 WIB

BADAI geomagnetik matahari yang menghantam bumi memberikan anugerah pada para pengamat langit yang tinggal di lintang tinggi dan tengah pada kedua belahan Bumi. Pada waktu-waktu tertentu, aurora yang sangat cerah dan memukau menghiasi langit di kawasan kutub bumi.

Aurora merupakan sebuah fenomena alam yang berlangsung kawasan kutub Bumi. Aurora terjadi akibat medan magnet bumi yang berinteraksi dengan partikel bermuatan dari matahari. Di Kutub Utara, sang aurora disebut Aurora Borealis, sedangkan Aurora Australis dikenal di Kutub Selatan.

Sayangnya, kita yang tinggal di sekitar garis khatulistiwa memang tak mungkin menyaksikan aurora secara langsung dari halaman rumah. Namun perjalanan jauh ke negara-negara di sekitar kutub Bumi sangat layak dilakukan demi menyaksikan keindahan fenomena langit yang luar biasa tersebut.

Jika suatu saat Anda berkesempatan untuk menyaksikan keindahan aurora atau mengabadikannya menggunakan kamera, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain:

Tempat terbaik

Tempat terbaik untuk menyaksikan aurora adalah lokasi gelap yang jauh dari cahaya lampu perkotaan. Namun dalam kesempatan langka, pertunjukan aurora yang intens bahkan cukup terang untuk bisa dinikmati dari halaman belakang rumah yang berada di pinggiran kota, atau bahkan dari jendela kamar yang lampunya dipadamkan.

Perlu diingat, saat mengamati langit, matikan semua lampu dan latih mata Anda setidaknya selama 20 menit untuk beradapatasi dengan kegelapan.

Waktu terbaik

Pemburu aurora bisa mendapatkan pemandangan terbaik dimulai sekitar pertengahan malam dan berlanjut hingga larut malam. Secara umum, aurora akan menampilkan pertunjukan terbaiknya sekitar tengah malam waktu setempat, tetapi jika aurora yang intens seperti saat ini, kemunculan pertamanya mungkin akan mulai segera setelah malam tiba.

Perhatikan cahaya kehijauan yang merayap ke langit dari cakrawala, karena seperti itulah sebagian fenomena aurora bermula. Jika memang merupakan aurora yang intens, maka sebagian besar wilayah langit akan dihiasi oleh warna oranye, jambon, dan ungu yang menari-nari.

Cara memotret aurora

Untuk mengabadikan cahaya langit yang menakjubkan ini, Anda membutuhkan peralatan yang tepat, sepasang mata untuk membingkai calon foto Anda, dan kesabaran.

Idealnya, Anda harus menggunakan kamera DSLR dengan lensa lebar (55 milimeter atau kurang), untuk menangkap seluas mungkin panorama langit dan lanskap. Memasang kamera pada tripod adalah suatu keharusan, karena Anda membutuhkan platform yang stabil untuk mengambil foto dengan long-exposure.

Kamera harus berada dalam kondisi pengaturan manual, sehingga Anda dapat mengatur tingkat exposure pada angka 20 hingga 30 detik. Naikkan sensitivitas sensor kamera hingga 400 ISO atau lebih tinggi.

Long-exposure dan ISO tinggi memungkinkan Anda untuk merekam detil-detil tersembunyi dan bahkan warna-warna yang tak terlihat oleh mata telanjang. Alat pengatur kecepatan rana otomatis juga dibutuhkan agar Anda bisa memotret tanpa menyebabkan guncangan pada kamera.

Ingatlah untuk selalu bersabar, karena aurora bisa muncul di mana saja dan butuh waktu beberapa menit hingga berjam-jam penantian sebelum akhirnya muncul. Selain itu, Anda juga tak akan pernah tahu kapan cahaya langit warna-warni itu akan menunjukkan dirinya. Terakhir, jangan takut untuk bereksperimen dengan pengaturan kamera, dan ingat, beberapa foto aurora paling indah memasukkan berbagai objek pada latar depan, seperti rumah-rumah, pohon, dan pegunungan.

(Lutfi Fauziah/Nationalgeographic.co.id - Sumber: Andrew Fazekas/National Geographic)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com