Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mekotek, Adu Nyali di Puncak Kumpulan Kayu

Kompas.com - 18/04/2017, 06:07 WIB

Yang pertama, penghormatan kepada jasa para pahlawan, karena merupakan peringatan kemenangan perang Kerajaan Mengwi dalam hal memperluas wilayah kekuasaan Kerajaan Mengwi pada saat itu.

Sehingga hingga saat ini, tradisi ini dilaksanakan setiap enam bulan sekali atau tepatnya setiap hari raya Kuningan.

Mengapa dilaksanakan pada hari raya Kuningan? Bendesa Adat Munggu mengatakan, karena sebelum bala tentara Kerajaan Mengwi mengadakan perlawanan, beliau (Raja) bersemadi tepat pada hari raya Kuningan. Sehingga ditetapkan hari raya Kuningan akan dilaksanakan sebagai pelaksanaan tradisi ini.

Kedua, memiliki makna sebagai penolak bala atau diyakini akan memberikan keselamatan dan kesuburan atau kemakmuran dalam sektor pertanian yang ada di Desa Munggu.

Dia melanjutkan, kepercayaan yang sangat tinggi terhadap tradisi ini untuk memberikan keselamatan dan kemakmuran dibuktikan oleh sempatnya dilakukan pelarangan melaksanakan mekotek oleh penjajah waktu itu yakni Belanda, karena penjajah takut pada saat itu yang digunakan sebagai media atau alat tradisi tersebut bukan kayu, melainkan tombak.

Sehingga Belanda waktu itu melarang karena takut warga akan melakukan pemberontakan atau perlawan terhadap mereka.

Akibat pelarangan oleh penjajah sekitar 5 kali, warga desa banyak yang terkena penyakit atau grubug, bahkan hingga ada yang meninggal dunia.

Nah, karena kejadian tersebut itu para tokoh adat Munggu saat itu kemudian melakukan negosiasi dengan pihak penjajah hingga tradisi ini kembali dilaksanakan.

Sejak itulah tradisi ngerebeg atau mekotek ini diyakini memberikan kemakmuran dalam sektor pertanian, begitu juga penyakit yang masuk ke warganya.

Yang ketiga, tradisi ini merupakan alat pemersatu warga, dalam hal ini adalah para pemuda.

Dengan melaksanakan tradisi ini, para pemuda akan melaksanakan kegiatan yang positif dan menjauhi segala macam kegiatan yang negatif seperti narkoba, minuman keras, ugal-ugalan.

“Intinya tradisi ini memiliki tiga makna yang sangat diyakini oleh warga Desa Adat Munggu,” jelas Rai Sujana. (Tribun Bali)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Travel Update
Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Travel Tips
Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Travel Update
Lihat Sunrise di Gereja Ayam Bukit Rhema Harus Reservasi Dulu, Ini Cara dan Tarifnya

Lihat Sunrise di Gereja Ayam Bukit Rhema Harus Reservasi Dulu, Ini Cara dan Tarifnya

Travel Update
Perjalanan Salatiga-Yogya-Pacitan yang Indah, Menikmati Pesona Pantai Banyu Tibo dan Buyutan

Perjalanan Salatiga-Yogya-Pacitan yang Indah, Menikmati Pesona Pantai Banyu Tibo dan Buyutan

Jalan Jalan
Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur, Pesona Sunrise Dikelilingi 5 Gunung

Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur, Pesona Sunrise Dikelilingi 5 Gunung

Jalan Jalan
5 Hotel Dekat Ocean Park BSD, Bisa Jalan Kaki

5 Hotel Dekat Ocean Park BSD, Bisa Jalan Kaki

Hotel Story
5 Penginapan dekat Kebun Raya Cibodas

5 Penginapan dekat Kebun Raya Cibodas

Hotel Story
10 Tempat Wisata Keluarga Terbaik di Dunia 2024, Ada Resor di Bali

10 Tempat Wisata Keluarga Terbaik di Dunia 2024, Ada Resor di Bali

Jalan Jalan
7 Wisata Ramah Anak di Bandung, Cocok untuk Liburan Sekolah

7 Wisata Ramah Anak di Bandung, Cocok untuk Liburan Sekolah

Jalan Jalan
9 Wisata Malam di Solo, Kunjungi Saat Mampir

9 Wisata Malam di Solo, Kunjungi Saat Mampir

Jalan Jalan
6 Tips Penting untuk Merencanakan Liburan Keluarga

6 Tips Penting untuk Merencanakan Liburan Keluarga

Travel Tips
3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

Jalan Jalan
Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Travel Update
Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com