Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puyuh Berani Tampil Beda

Kompas.com - 09/05/2017, 08:24 WIB

KARENA daging ayam atau bebek sudah menjadi terlalu biasa, Warung Sangrai berani tampil beda dengan menyuguhkan menu utama burung puyuh.

Mengusung cita rasa lokal Indonesia, puyuh muda disajikan dengan beragam olahan yang dijamin bakal bikin ketagihan. Bahkan, sajian puyuh dari warung ini sudah menyebar ke-17 gerai di enam kota.

Bunyi gamelan khas Sunda seperti meruang ketika kaki melangkah masuk ke salah satu cabang Warung Sangrai di Jalan RE Martadinata, Bandung, Jawa Barat.

Memproklamasikan diri sebagai pelopor hidangan puyuh, mayoritas menu yang disuguhkan memang didominasi olahan puyuh.

Beragam menu tersebut pada dasarnya diolah dari dua jenis burung puyuh, yaitu puyuh lokal dan puyuh perancis.

Puyuh lokal dipasok dari unggas puyuh yang memang asli Indonesia, sedangkan puyuh perancis konon merupakan persilangan antara puyuh lokal dan puyuh asing.

Dari segi penampakan, puyuh perancis memiliki ukuran lebih besar dibandingkan puyuh lokal.

Soal rasa, puyuh lokal terasa lebih gurih bagi sebagian penggemar. Namun, penyuka puyuh lainnya ada pula yang lebih menggemari puyuh perancis dengan daging yang lebih renyah dan tebal.

KOMPAS/YUNIADHI AGUNG Rumah Makan Sangrai, Bandung.
Baik puyuh lokal maupun puyuh perancis disajikan dalam beragam jenis olahan tradisional.

Menu favorit di Warung Sangrai yang berdiri sejak tahun 2011 ini antara lain puyuh rawit, nasi tutug oncom puyuh, dan nasi timbel wangi puyuh.

Sesuai dengan namanya, puyuh rawit diolah dari daging puyuh goreng dengan topping sambal rawit tradisional.

Menu andalan lainnya adalah nasi tutug oncom puyuh, memadukan antara puyuh goreng dan nasi tutug oncom khas Sunda serta lauk tahu, tempe, ikan bilis, sayur asam, serta sambal.

Tak melulu hanya menyajikan olahan khas Sunda, ada pula menu Nusantara dari Bali, seperti nasi geprek sambal matah. Selain digoreng, puyuh juga dihidangkan dalam olahan puyuh bakar dan sup puyuh.

Dari segi rasa, olahan daging puyuh ini layak menjadi pilihan bagi konsumen yang bosan hanya dengan olahan daging ayam atau bebek.

Bersantap burung puyuh bagi sebagian orang juga menjadi pengalaman pertama karena daging puyuh di pasaran memang tergolong sulit didapat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com