Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Balige Menangkap Potensi Wisata

Kompas.com - 13/06/2017, 06:14 WIB

Selain itu, mereka juga menerapkan harga eceran tertinggi yang hampir sama dengan harga pasar. Air minum dalam kemasan 600 mililiter, misalnya, dijual maksimal Rp 4.000 dan nasi goreng dijual Rp 13.000.

”Selama ini wisatawan takut ke Danau Toba karena harganya mahal dan tidak ada patokan. Itu tidak akan terjadi di sini,” katanya.

Rumah tinggal sewa atau homestay pun terus berkembang di Lumban Bulbul. Ada sembilan rumah yang memiliki total 17 kamar untuk disewakan. Salah satu di antaranya adalah Mawar Homestay milik Marlina boru Simangunsong.

”Baru setahun punya homestay, saya sudah bisa mengganti lantai rumah menjadi keramik. Saya juga membangun satu kamar baru lengkap dengan kamar mandi. Danau Toba menjadi berkah bagi kami,” katanya.

Marlina sebelumnya hanya seorang petani. Ia lalu mengikuti pelatihan dari Kementerian Pariwisata. Menurut Marlina, bantuan pemerintah hanya pendorong saja. Kesuksesan pariwisata lebih ditentukan warga.

Mereka pun sepakat menerapkan standar layanan. Setiap kamar harus berlantai keramik. Seprai dan sarung bantal diganti setiap ada tamu baru. Harga kamar dipatok maksimal Rp 150.000 per malam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com