Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panduan Transportasi Menuju Geopark Ciletuh dengan Kendaraan Umum

Kompas.com - 23/06/2018, 13:00 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Sukabumi punya ikon wisata baru yang sudah diakui dunia yaitu Geopark Ciletuh. Keindahan area seluas 126.100 hektar menyimpan keindahan alam seperti air terjun, perbukitan, pantai, ladang dan obyek indah lainnya.

Geopark Ciletuh berada di delapan kecamatan mulai dari Cisolok (Pantai Cimaja), sampai dengan Ujunggenteng (Ciemas), Sukabumi. Salah satu pintu masuk paling favorit ialah dari Ciemas.

Anda bisa menempuhnya dari Jakarta dan Bogor dengan menggunakan kendaraan umum, mulai Kereta, Bus, Elf, hingga ojek. Waktu tempuh dari Jakarta dan Bogor sekitar empat hingga enam jam, tergantung kendaraan dan kondisi jalan.

KompasTravel sempat menelusurinya dengan berkunjung ke Geopark Ciletuh, Jumat (22/6/2018). Berikut tips dan beberapa cara yang bisa Anda gunakan menuju Geopark Ciletuh.

Terminal Baranangsiang BogorTribunnews Terminal Baranangsiang Bogor

1. Dari Bogor

Ada beberapa opsi pemberangkatan ke Ciletuh dari Bogor dengan waktu yang lebih fleksibel.

Anda bisa menggunakan angkutan bus dari Terminal Baranangsiang, Bogor. Ada beberapa bus VIP AC yang bisa Anda gunakan, seperti bus MGI tujuan Terminal Pelabuhan Ratu, Sukabumi. Bus patas AC tersebut menjual tiketnya mulai Rp 45.000-Rp 50.000.

Setelah sampai di Terminal Pelabuhan Ratu, Anda teruskan naik elf tujuan Ciletuh, harganya sekitar Rp 35.000. Namun, bus ini hanya ada tiga-empat kali sehari dengan batas berangkat paling akhir pukul 14.00 WIB.

Memasuki Ciletuh, Anda harus turun di daerah Ciwaru, untuk berganti armada ojek tujuan geopark, dengan biaya Rp 20.000 - Rp 25.000.

Selain naik bus, Anda juga bisa menggunakan moda kereta Pangrango, dari Stasiun Paledang, Bogor, dengan tujuan Sukabumi. Kereta ini baru ada tiga kali sehari pada pukul 07.50, 13.10 dan 18.30, dengan tiket mulai Rp 20.000  -Rp50.000.

Dari terminal Kota Sukabumi atau Terminal Lembursitu Anda bisa meneruskan dengan elf tujuan Ciletuh, dengan cara yang sama seperti opsi pertama.

Tugu kujang yang menandakan memasuki area Geopark Ciletuh, Kecamatan Ciemas, Sukabumi, Jawa Barat.KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Tugu kujang yang menandakan memasuki area Geopark Ciletuh, Kecamatan Ciemas, Sukabumi, Jawa Barat.

2. Dari Jakarta

Jika Anda dari Jakarta, bisa menuju Bogor terlebih dahulu dengan kereta rel listrik ataupun miniarta ke Terminal Baranangsiang. Selain itu Anda juga bisa langsung ke Sukabumi dengan armada bus ekonomi hingga patas AC.

Ada banyak pilihan bus ekonomi, seperti Langgeng Jaya dari Terminal Kampung Rambutan-Sukabumi dengan tarif Rp 25.000, dari pukul 05.30-17.00 WIB.

Ada juga bus Tunggal Daya dari Terminal Pulogadung ke Sukabumi, pukul 02.30-13.00 WIB, dan dari Kali Deres ke Sukabumi, pukul 06.00-15.00 WIB, Rp 25.000 - Rp 28.000.

Bagi yang ingin menggunakan kelas bus patas AC, ada pilihan Parung Indah rute Jakarta Lebak Bulus ke Sukabumi, Rp 30.000. Bus ini beroperasi pukul 05.00-17.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Tempat Wisata di Bali Disiapkan untuk Delegasi World Water Forum

5 Tempat Wisata di Bali Disiapkan untuk Delegasi World Water Forum

Travel Update
8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

Jalan Jalan
Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Travel Update
6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

Travel Tips
Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com