Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Pekan, Kunjungi Festival Taman Nasional dan Taman Wisata Alam

Kompas.com - 05/07/2018, 09:02 WIB
Gaby Bunga Saputra,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comFestival Taman Nasional dan Taman Wisata Alam (FTN TWA) akan hadir di Candi Prambanan pada 6-8 Juli 2018. Acara ini diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (Ditjen KSDAE).

Beragam acara akan memeriahkan festival ini, seperti pameran wisata alam, talkshow dengan berbagai tema, festival seni dan budaya, festival film pendek, festival fotografi, National Park Travel Fair, Open Trip ke Taman Nasional, serta Marathon Mountain Bike Taman Nasional Gunung Merbabu dan Gunung Merapi.

“Festival ini bertujuan agar masyarakat lebih mengenal keberadaan 54 TN dan 118 TWA yang tersebar di seluruh Indonesia, beserta potensi keindahan alamnya, keanekaragaman tumbuhan dan satwanya, serta berbagai atraksi wisata yang dimilikinya," ujar Direktur Pemanfaatan Jasa Lingkungan Hutan Konservasi (PJLHK), Ditjen KSDAE, Dody Wahyu Karyanto, Rabu (4/7/2018).

Talkshow dihadirkan dengan berbagai tema. Seperti Torehan 1 Abad Konservasi Alam Indonesia, Responsible Mointaineering, Jelajah Tanah Humba, Mengubah Pola Pikir menjadi Positif melalui Pendakian, Trashbag Community, dan Visit The Heart of Borneo.

Pada kesempatan yang sama, Direktorat PJLHK akan meluncurkan aplikasi android “Wisata Alam Indonesia”, jingle “Ayo Ke Taman Nasional”, dan aplikasi tiket elektronik wisata konservasi.

Candi Prambanan di Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, berselimut kabut pagi, Senin (27/3/2017). Candi Prambanan adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 Masehi. KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO Candi Prambanan di Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, berselimut kabut pagi, Senin (27/3/2017). Candi Prambanan adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 Masehi.
Pesatnya kemajuan jejaring media sosial dianggap dapat meningkatkan jangkauan promosi dan publikasi. Aplikasi “Wisata Alam Indonesia” menyajikan informasi kawasan TN dan TWA, agenda khusus, foto, infografis. Masyarakat juga bisa membeli tiket elektronik wisata konservasi. 

Peluncuran jingle “Ayo Ke Taman Nasional”, mengajak masyarakat agar menjadi pengunjung yang bertanggung jawab dan turut berpartisipasi dalam menjaga kawasan konservasi.

Direktur Jenderal KSDAE, Wiratno, juga mengajak keterlibatan berbagai pihak membantu pemerintah menjadikan kawasan konservasi sebagai sumber devisa. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

Jalan Jalan
Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Travel Update
6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

Travel Tips
Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com