Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Penginapan dan Restoran Bakal Dibangun di Area TN Komodo

Kompas.com - 06/08/2018, 12:30 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah penginapan dan restoran akan dibangun di dalam kawasan konservasi Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur. Pembangunan sarana pendukung wisata itu telah mendapatkan izin dari otoritas terkait yakni Balai Besar Taman Nasional Komodo.

Informasi yang beredar di media sosial, pembangunan akan dilakukan di Pulau Padar, Pulau Rinca, dan Pulau Komodo. Pembangunan sarana wisata meliputi penginapan dan restoran di tiga pulau tersebut.

Foto yang beredar menggambarkan informasi "Areal Konstruksi Kegiatan Realisasi Pembangunan Sarana Wisata Alam PT. Segara Komodo Lestari".

Pembangunan akan dilakukan oleh PT. Segara Komodo Lestari di Pulau Rinca berdasarkan Surat Keputusan Badan Koordinasi Penanaman Modal nomor: 7/1/IUPSWA/PMDN/2015 tanggal 17 Desember 2015 tentang Pemberian Izin Usaha Penyediaan Sarana Wisata Alam pada Zona Pemanfaatan Taman Nasional Komodo seluas 22,1 hektar.

Taman Nasional Komodo di Pulau Rinca, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.KOMPAS.com/SILVITA AGMASARI Taman Nasional Komodo di Pulau Rinca, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Pembangunan juga telah sesuai Surat Keputusan Kepala Balai Taman Nasional Komodo bernomor SK.169/T.17/TU/KSA/04/2018 tentang Pengesahan Rencana Karya Tahunan (RKT) Pengusahaan Pariwisata Alam Tahap III Tahun 2018 atas nama PT. Segara Komodo Lestari.

R, warga yang berdomisili di Labuhan Bajo, Nusa Tenggara Timur mengatakan isu proyek pembangunan sarana wisata di Taman Nasional Komodo beredar di kalangan masyarakat sejak tahun 2015. Ia menyebutkan, saat ini pembangunan sarana wisata mulai terlihat dan intensif dimulai pada awal tahun 2019.

"Di Pulau Rinca itu sudah mulai kelihatan pagarnya dan ada plank proyeknya. Pagar itu dari seng dan berlokasi di jalur long trekking Pulau Rinca, di savana sisi timur," kata R saat dihubungi KompasTravel, Senin (6/8/2018) pagi.

Ia menyebut, di Pulau Rinca akan dibangun restoran. Sementara, di Pulau Padar dan Komodo, akan dibangun penginapan.

Seorang wisatawan memandangi vegetasi hutan di Pulau Komodo, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Kamis (19/11/2015) siang.KOMPAS.com / Wahyu Adityo Prodjo Seorang wisatawan memandangi vegetasi hutan di Pulau Komodo, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Kamis (19/11/2015) siang.
Kepala Taman Nasional Komodo, Budhy Kurniawan secara singkat membenarkan rencana pembangunan sarana wisata di Pulau Padar dan Rinca. Namun, ia menolak untuk memberikan penjelasan lebih lanjut terkait rencana pembangunan sejumlah penginapan dan restoran di area Taman Nasional.

"Itu (pembangunan) kan semua mekanisme. Semua sesuai prosedur. Izin pembangunannya sudah sesuai. Nanti ada informasi lebih lanjut dari pusat ya. Dari PJLHK," kata Kepala Taman Nasional Komodo, Budhy Kurniawan saat dihubungi KompasTravel, Senin (6/8/2018).

PJLHK merupakan akronim dari Pemanfaatan Jasa Lingkungan Hidup dan Kehutanan. PJLHK adalah sebuah direktorat di bawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang mempunyai tugas untuk mengelola perizinan pengurusan jasa wisata di area konservasi.

Hingga saat ini, KompasTravel sudah mencoba menghubungi Direktur PJLHK Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tetapi belum bisa tersambung.

Berdasarkan Peta Zonasi Taman Nasional Komodo terbitan 24 Februari 2012, area Pulau Rinca merupakan zona inti taman nasional. Sementara Pulau Padar terdiri atas Zona Rimba dan Zona Pemanfaatan Wisata Daratan.

Wisatawan berfoto di puncak bukit di Pulau Padar dengan latar belakang teluk-teluk yang ada di pulau yang berada di kawasan Taman Nasional Komodo di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, tersebut, 31 Agustus 2015.KOMPAS/YOVITA ARIKA Wisatawan berfoto di puncak bukit di Pulau Padar dengan latar belakang teluk-teluk yang ada di pulau yang berada di kawasan Taman Nasional Komodo di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, tersebut, 31 Agustus 2015.
Untuk Pulau Komodo, terdiri atas empat zona yaitu Zona Inti, Zona Pemanfaatan Wisata Daratan, Zona Pemanfaatan Wisata Bahari, dan Zona Pemanfaatan Tradisional.

Pulau Rinca merupakan salah satu pulau yang menjadi habitat hewan purba komodo (varanus komodoensis). Pulau Rinca juga merupakan salah satu obyek wisata minat khusus yang diminati oleh wisatawan.

Sepanjang bulan Januari - April tahun 2018, ada 45.630 wisatawan yang berkunjung ke Taman Nasional Komodo. Kunjungan wisatawan pada periode tersebut didominasi oleh wisatawan asing yakni 27.550 wisatawan.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com