Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkaian Festival Tabot Bengkulu Digelar

Kompas.com - 11/09/2018, 21:00 WIB
Firmansyah,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi


BENGKULU, KOMPAS.com - Rangkaian festival budaya dan wisata Bengkulu Tabot resmi digelar, Senin (10/9/2018). Rangkaian acara Tabot dimulai dengan mengambik tanah (ambil tanah).

Ketua Kerukunan Keluarga Tabot Bencoolen (KKT) Syiafri Syahbuddin mengatakan, ada dua rombongan besar yaitu keluarga Tabot Imam yang melakukan prosesi ambik tanah di kawasan Pantai Nala.

Satu rombongan lagi yaitu keluarga Tabot Bangsal melakukan ambik tanah di bawah Benteng Marlborough.

"Sebelum berangkat ke lokasi ambik tanah, kami berkumpul dan pamit kepada raja agung atau Gubernur Bengkulu terlebih dahulu," ujar Syiafril di Bengkulu.

Tradisi Tabot dibawa oleh para pekerja Islam dari Madras dan Bengali, India bagian selatan, yang dibawa oleh tentara Inggris untuk membangun Benteng Marlborough (1713—1719) di Kota Bengkulu.

Tradisi Tabot ini digelar selama 10 hari berturut turut terdiri dari sembilan rangkaian ritual. Pertama mulai dari menggambik tanah (mengambil tanah) dari tempat khusus yang di keramatkan atau biasa disebut Gerga.

Tabot diarak menuju pemakaman umum Karbela di Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, Kamis (14/11/2013). Di Kota Bengkulu, ritual tabot ini dilakukan pada tanggal 1-10 Muharam setiap tahunnya. Ritual ini dilakukan untuk memperingati wafatnya cucu Nabi Muhammad SAW, Husein, di Padang Karbala.KOMPAS/ADHITYA RAMADHAN Tabot diarak menuju pemakaman umum Karbela di Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, Kamis (14/11/2013). Di Kota Bengkulu, ritual tabot ini dilakukan pada tanggal 1-10 Muharam setiap tahunnya. Ritual ini dilakukan untuk memperingati wafatnya cucu Nabi Muhammad SAW, Husein, di Padang Karbala.

Festival Tabot menjadi salah satu ikon budaya dan wisata Bengkulu menuju Visit Bengkulu 2020. Ada banyak kegiatan budaya dan wisata yang akan berlangsung selama 10 hari.

Event itu diantaranya Duduk Penja (mencuci jari-jari), meradai atau mengumpulkan dana yang dilakukan oleh Jola (orang yang bertugas mengambil dana untuk kegiatan kemasyarakatan). Acara Meradai diadakan pada tanggal 6 Muharam.

Menjara atau berkunjung atau mendatangi kelompok lain untuk beruji/bertanding dol (alat musik sejenis bedug). Kemudian, ada arak Penja, yaitu penja diletakkan di dalam Tabot dan diarak di jalan-jalan utama Kota Bengkulu.

Tahap keenam merupakan acara mengarak penja yang ditambah dengan serban (sorban) putih dan diletakkan pada Tabot kecil.

Tahap ketujuh adalah Gam (tenang/berkabung), merupakan tahapan dalam upacara Tabot yang wajib ditaati. Tahap Gam merupakan saat di mana tidak diperbolehkan mengadakan kegiatan apapun.

Plt.Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah membuka festival tabut 2018KOMPAS.COM/FIRMANSYAH Plt.Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah membuka festival tabut 2018

Tahap kedelapan dilakukan pada tanggal 9 Muharam juga yang disebut dengan Arak Gendang. Tahap ini dimulai dengan pelepasan Tabot Besanding di gerga masing-masing.

Tahap terakhir dari keseluruhan rangkaian upacara Tabot disebut dengan Tabot Tebuang yang diadakan pada tanggal 10 Muharam. 

Festival Tabot adalah upacara tradisional masyarakat Bengkulu untuk mengenang tentang kisah kepahlawanan dan kematian cucu Nabi Muhammad SAW, Husein bin Ali bin Abi Thalib dalam peperangan dengan pasukan Ubaidillah bin Zaid di padang Karbala, Irak pada tanggal 10 Muharam 61 Hijriah (681 M).

Perayaan di Bengkulu pertama kali dilaksanakan oleh Syeh Burhanuddin yang dikenal sebagai Imam Senggolo pada tahun 1685. Syeh Burhanuddin (Imam Senggolo) menikah dengan wanita Bengkulu kemudian anak mereka, cucu mereka dan keturunan mereka disebut sebagai keluarga Tabot.

Hingga kini keturunan Imam Senggolo itulah tetap melestarikan ritual Tabot di Bengkulu sehingga pemerintah daerah menetapkannya sebagai agenda wisata tahunan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com