Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Bandara Baru, Pemkab Kulon Progo Akan Benahi Titik Wisata

Kompas.com - 25/02/2019, 15:09 WIB
Dani Julius Zebua,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi


KULON PROGO, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan menata kembali keseluruhan kawasan Pantai Glagah hingga Pantai Congot di Kecamatan Temon.

Rencana penataan yang akan dilakukan, baik berupa pembangunan maupun perbaikan wajah pantai, adalah sepanjang lima kilometer.

Penataan itu sekaligus mendukung fungsi green belt bagi Bandara Udara New Yogyakarta International Airport (NYIA) yang sebentar lagi beroperasi. Pemkab Kulon Progo mengharapkan, wisatawan sudah bisa menikmati "Glagah Baru" ini paling cepat akhir tahun 2020.

"Kita mengerjakannya pada tahun 2020. Saya mengharapkan bisa dinikmati akhir 2020," kata Hasto Wardoyo, Bupati Kulon Progo, saat ditemui saat berada di Pantai Glagah, Minggu (24/2/2019).

Terminal penumpang bandara NYIA, Kulon Progo, DIY,  mulai dipasang kaca.  PT Angkasa Pura I (Persero) kian optimis bandara ini bisa beroperasi pada April 2019 mendatang.KOMPAS.com/ DANI J Terminal penumpang bandara NYIA, Kulon Progo, DIY, mulai dipasang kaca. PT Angkasa Pura I (Persero) kian optimis bandara ini bisa beroperasi pada April 2019 mendatang.

Komplek Pantai Glagah merupakan salah satu destinasi andalan Kulon Progo. Pantai ini berada di sisi luar pagar bandara NYIA. Pesona pantai berpasir hitam itu didatangi sekitar 520.000 wisatawan pada 2018 lalu.

Bupati Hasto mengatakan, Detailed Engineering Design (DED) penataan sudah selesai. Pelaksanaan penataan NYIA sendiri menunggu bandara tersebut resmi beroperasi. Dalam masterplan itu tidak ada bangunan permanen, penginapan, hingga tambak.

Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo, Niken Probo Laras, mengatakan Glagah akan memiliki wajah baru dengan mengutamakan wisata air dan kuliner tanpa bangunan permanen.

Pembangunan kawasan juga mencakup gerbang masuk yang baru, area foto, zona bermain anak, tempat penjualan cinderamata hingga tourism information center.

"Juga ada bangunan untuk menjual cinderamata, untuk foodcourt, jogging track, dan taman," kata Niken.

Berada di pantainya saja bisa mendapatkan banyak spot foto. KOMPAS.com/Dani J Berada di pantainya saja bisa mendapatkan banyak spot foto.

Meski nilai pembangunannya besar, Bupati Hasto meyakini banyak peluang sumber dana untuk menata Glagah nanti. Pemerintah masih mengupayakannya kini.

"Bila warga maunya dibangun daerah, berarti peluangnya APBD. Bisa juga KPBU (kerja sama pemerintah dengan badan usaha). Bisa juga pihak ke-3 dengan swasta," kata Hasto.

Sedikit tentang Pantai Glagah, pantai ini dikenal memiliki tumpukan tetrapod dari beton sebagai pemecah ombak yang memanjang menjorok ke laut. Ombak yang menghantam tetrapod ini menghasilkan deburan ombak yang menarik ditonton.

Wisatawan bisa berjalan pada jalan setapak beton di atas pemecah ombak. Wisatawan memanfaatkannya sebagai tempat berfoto dengan latar ombak, muncratan ombak ketika menghantam tetrapod, maupun siluet matahari tenggelam.

Komplek Glagah juga dilengkapi laguna sebagai tempat wisata sampan kecil yang bisa digunakan untuk berkeliling laguna. Selain itu juga ada kebun bunga untuk penggemar swafoto di sekitaran Glagah.

Sementara itu, tak kalah dengan Glagah adalah Pantai Congot yang berjarak sekitar 5 Km dari Glagah. Pantai ini terhubung jalan aspal dari Glagah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com