KOMPAS.com – Bagi Anda yang tinggal di Jakarta, pasti tak akan asing lagi dengan Kali Ciliwung. Kali Ciliwung memiliki panjang aliran utama hampir 120 killometer dan melalui wilayah DKI Jakarta. Di Jakarta, Kali Ciliwung menjadi batas alami antara wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.
Kini nama Kali Ciliwung kian menjadi sorotan karena kualitas airnya yang semakin menurun. Airnya yang berwarna keruh karena tercampur berbagai macam limbah membuat Kali Ciliwung tak lagi sedap dipandang.
Tak hanya itu, apabila volume air Kali Ciliwung meluap maka banjir akan melanda sejumlah lokasi di Jakarta. Tak salah jika akhirnya pemerintah daerah mengupayakan banyak cara untuk meningkatkan kualitas Kali Ciliwung.
Namun taukah Anda, kondisi Kali Ciliwung pada sekitar tahun 1960 hingga 1970 tak seperti kini. Menurut sejarawan, penulis, sekaligus pendiri penerbitan Komunitas Bambu, JJ Rizal mengatakan, saat itu Kali Ciliwung digunakan warga Jakarta untuk menggelar tradisi padusan jelang bulan Ramadhan.
Padusan merupakan tradisi sakral yang biasa dilakukan masyarakat di berbagai daerah di Indonesia untuk menyambut bulan suci Ramadhan. Tradisi padusan sendiri memiliki makna membersihkan jiwa dan raga seseorang sebelum menunaikan ibadah puasa.
Tak hanya itu, pada saat itu masyarakat Betawi percaya bahwa Kali Ciliwung merupakan tempat tinggal para leluhur yang harus dihormati.
“Kan namanya (Kali Ciliwung) identik dengan air dan pohon kan. Jadi itu sangat penting karena merupakan bagian dari ritual, sungai itu enggak boleh dikotori waktu itu. Sampai tahun 80-an masih ada (tradisi) itu,” kata dia.
Rizal menyebut, tradisi itu semakin ditinggalkan seiiring semakin menurunnya kualitas air Kali Ciliwung.
“Sekarang tradisi itu sudah hilang seiring dengan adanya shampo yang harganya murah, kemudian Ciliwung yang semakin kotor. Sekarang bahaya kalau mandi di situ,” pungkas Rizal.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.