"Studio Ghibli jadi salah satu inspirasi saya dalam membuat karya-karya makanan ini. Selain itu, saya juga banyak terinspirasi karya artist-artist dan film-film dari Studio Colorido, Comix Wave, dan lainnya," ujar Alfeus.
Untuk membuah sebuah animasi, Alfeus membutuhkan waktu selama 2-3 bulan.
"Sebenarnya saya mulai project iseng untuk membuat gambar makanan bergerak (animasi), tetapi akhirnya keterusan sampai detail," kata dia.
Menurut dia, animasi tersebut dibuat dengan proses sketching terlebih dahulu untuk storyboard, kemudian mencari mood board dan key color.
Proses selanjutnya, menyelesaikan karya per frame dan dilanjut finishing dengan memasukkan semuanya menjadi segmen-segmen scene yang akhirnya disatukan lagi menjadi sebuah video.
Untuk mempermudah pembuatan animasi, Alfeus memakai software Clip Studio dan Adobe After Effect.
Alfeus mengatakan, untuk animasi bubur ayam, ia mengaku mengerjakannya sendiri dengan beberapa masukan dan saran dari teman-temannya.
Sementara, bagian latar musik dan sound effect dikerjakan oleh temannya, Mandy Kowara.
"Untuk ilustrasi makanan, saya biasanya riset dulu dengan referensi-referensi dari Google dan YouTube," ujar Alfeus.
Meski karyanya banyak dipuji oleh warganet, Alfeus mengaku mengalami kesulitan ketika mengerjakan gambar dan animasi kuliner Nusantara.
"Kesulitannya paling kayak harus cari tahu dan mencoba nyusun isi bahannya biar bisa digambar, dan biasanya kendala waktu antara bagi waktu dengan project lain," ujar Alfeus.
Dalam kesehariannya, Alfeus pernah bekerja di salah satu development gim bernama TouchTen yang berlokasi di Jakarta Pusat pada tahun 2016.
Di perusahaan ini, ia menggarap proyek gim Dessert Chain, Fist of Rage, dan Royal Garden Tales.
Kemudian, Alfeus pindah ke Malaysia untuk bekerja di development gim mobil Appxplore di Kuala Lumpur.
Di perusahaan ini, ia menggarap project Thor: War of Tapnarok.
Ke depannya, Alfeus berharap bisa berkolaborasi dengan produser film untuk membuat film animasi bersama.
"Saat ini mungkin belum bisa sampai tahap sana, Kalau ada (produser) sih mau banget," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.