TANJUNG PINANG, KOMPAS.COM - Kota Tanjung Pinang dikenal sebagai kota tua. Banyak budaya yang bercampur di sana. Salah satu kawasan yang dikenal sebagai pusat perpaduan berbagai budaya adalah kawasan kota lama.
Tepatnya di sekitar Jalan Merdeka, banyak sekali toko berarsitektur lama masih kokoh berjejer. Memberikan kesan kuno bagi pasar Tanjung Pinang yang di dalamnya bisa ditemukan berbagai macam barang komoditas.
Baca juga: Melihat Pembuatan Kecap Nomor 1 di Tanjung Pinang
Jika berkunjung ke kawasan tersebut, satu tempat yang tidak boleh dilewatkan adalah sebuah kedai kopi legendaris bernama Kedai Kopi Pagi Sore. Kedai ini jadi salah satu yang tertua di Tanjung Pinang yang menjual berbagai macam penganan India.
Adalah Mohammad Yasin, sang pemilik kedai yang merupakan generasi ketiga yang mengelola kedai ini. Kedai ini sendiri telah berdiri sejak tahun 1951 lalu.
“Pertama ayah saya, dia memang orang India. Lalu dia meninggal, dijalankan sama ayah tiri saya dan akhirnya saya yang pegang sampai sekarang,” jelas Mohammad Yasin ketika ditemui Kompas.com di kedainya Kamis (28/11/2019).
Namun yang jadi favorit tentu saja kuliner khas India yang rasanya sudah dimodifikasi hingga bisa diterima lidah orang Indonesia.
“Awal jual rasanya sama seperti di India, tapi orang enggak pada suka. Makanya diubah dan modifikasi biar sesuai lidahnya. Akhirnya ketemu formulanya, pada mengaku ini mirip dengan yang di Singapura dan Malaysia,” tuturnya.
Kedai Pagi Sore menjual berbagai macam penganan. Namun yang paling favorit adalah roti prata kosong, roti prata isi daging, dan asma rujak.
Roti prata kosong adalah roti prata biasa yang telah dipanggang. Cara makannya dengan dicocol ke dalam kuah kari.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.