Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Stasiun Tangerang, Dulu Tidak Sengaja Dibangun

Kompas.com - 30/06/2023, 15:19 WIB
Sania Mashabi,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jika kamu naik KRL ke Pasar Lama, kamu akan turun di Stasiun Tangerang. Bangunan stasiun tidak terlalu mencolok karena bagian depannya kerap dipadati angkutan umum dan kendaraan pribadi yang lalu-lalang.

Namun, siapa yang sangka ternyata Stasiun Tangerang dibangun secara tidak sengaja.

Baca juga:

Pemandu wisata Rambah Kota, Adis, mengatakan, awalnya perusahaan kereta api Belanda bernama Staatsspoorwegen (SS) hanya membangun jalur lintas barat Batavia sampai ke Anyer.

Kemudian, secara tidak sengaja, SS ikut juga membangun pula sebuah jalur persimpangan dari Duri ke Tangerang yang sepanjang 19 kilometer (km), lalu diresmikan pada 2 Januari 1899.

"Tadinya cuman buat sisi barat Batavia sampai ke Anyer, cuma akhirnya sekalian bikin belahan ke Duri-Tangerang. Jadi memang enggak disengaja," kata Adis saat memandu tur ke Stasiun Tangerang, Sabtu (24/6/2023).

Dikutip dari laman Heritage KAI, bersamaan dengan pembukaan lintas Duri-Tangerang, SS juga meresmikan pembukaan Stasiun Tangerang.

Stasiun itu juga menjadi tempat pemberhentian di lintas Duri-Tangerang. Setelahnya dibangun pula beberapa stasiun atau halte yakni Halte Duri.

Kemudian disusul Halte Pesing, Stasiun Rawabuntu, Halte Kalideres, Stasiun Poris, Stasiun Batuceper dan Stasiun Tanahtinggi.

Baca juga: Kotornya Sungai Cisadane, Tempat Festival Perahu Naga Bersejarah di Tangerang

Kereta mengangkut hasil pertanian

Peron Stasiun Tangerang di Tangerang, Banten.Dok. Wikimedia Commons/Fikri RA Peron Stasiun Tangerang di Tangerang, Banten.

Adis mengatakan, dulunya kereta di Stasiun Tangerang bertugas mengangkut hasil-hasil pertanian, seperti kacang tanah, ketela, nila, kelapa, dan berbagai jenis sayuran.

Selain itu, diangkut pula hasil kerajinan rumah tangga atau industri kecil dari Tangerang. Kerajinan yang paling banyak dikerjakan adalah topi anyaman dari bambu.

"Dulu (kereta dari Tangerang) bawa hasil pertanian. Sekarang (bangunannya) jadi cagar budaya," ujarnya.

Baca juga:

Masih dari laman Heritage KAI, pada tahun 1935, tercatat ada 12 kali operasional kereta api dari Duri ke Tangerang, dan begitu pula sebaliknya.

Adapun pada zaman dahulu, waktu tempuh dari Stasiun Duri ke Stasiun Tangerang adalah sekitar 50 menit.

Kerata api Duri-Tangerang tersedia dalam dua rangkaian yakni rangkaian khusus kelas 3 dan rangkaian campuran antara kelas 2 dan 3.

Kelas 2 diperuntukan bagi orang China atau Timur Asing dan pengusaha pribumi, sedangkan kelas 3 untuk orang pribumi.

Baca juga: Ide Wisata Anak di Tangerang Selatan, Coba Wall Climbing Indoor

Adis melanjutkan, jalur kereta Duri-Tangerang sempat rusak akibat peperangan yang terjadi di Tanah Air.

Kemudian, pada tahun 1949, jalur tersebut dibangun kembali dan saat ini sudah berada dalam naungan PT Kereta Api Indonesia atau KAI (Persero).

"Jalur kereta ini sempat rusak, tahun 1949 dibangun kembali dan sekarang sudah jadi (milik) KAI," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Travel Update
Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Travel Tips
Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Travel Update
Lihat Sunrise di Gereja Ayam Bukit Rhema Harus Reservasi Dulu, Ini Cara dan Tarifnya

Lihat Sunrise di Gereja Ayam Bukit Rhema Harus Reservasi Dulu, Ini Cara dan Tarifnya

Travel Update
Perjalanan Salatiga-Yogya-Pacitan yang Indah, Menikmati Pesona Pantai Banyu Tibo dan Buyutan

Perjalanan Salatiga-Yogya-Pacitan yang Indah, Menikmati Pesona Pantai Banyu Tibo dan Buyutan

Jalan Jalan
Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur, Pesona Sunrise Dikelilingi 5 Gunung

Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur, Pesona Sunrise Dikelilingi 5 Gunung

Jalan Jalan
5 Hotel Dekat Ocean Park BSD, Bisa Jalan Kaki

5 Hotel Dekat Ocean Park BSD, Bisa Jalan Kaki

Hotel Story
5 Penginapan dekat Kebun Raya Cibodas

5 Penginapan dekat Kebun Raya Cibodas

Hotel Story
10 Tempat Wisata Keluarga Terbaik di Dunia 2024, Ada Resor di Bali

10 Tempat Wisata Keluarga Terbaik di Dunia 2024, Ada Resor di Bali

Jalan Jalan
7 Wisata Ramah Anak di Bandung, Cocok untuk Liburan Sekolah

7 Wisata Ramah Anak di Bandung, Cocok untuk Liburan Sekolah

Jalan Jalan
9 Wisata Malam di Solo, Kunjungi Saat Mampir

9 Wisata Malam di Solo, Kunjungi Saat Mampir

Jalan Jalan
6 Tips Penting untuk Merencanakan Liburan Keluarga

6 Tips Penting untuk Merencanakan Liburan Keluarga

Travel Tips
3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

Jalan Jalan
Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Travel Update
Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com