JAKARTA, KOMPAS.com - Hadirnya film dan bioskop di Indonesia dimulai pada era Hindia Belanda, sekitar akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Bioskop kala itu hadir sebagai inovasi untuk hiburan dan pengisi waktu luang.
Sinematografi pertama kali dikenalkan di Batavia oleh seorang fotografer terkenal bernama Louis Talbot pada 1897. Pada saat itu ia mengadakan pertunjukan bioskop keliling pertamanya di Batavia Theater (kini Gedung Kesenian Jakarta).
Baca juga:
Setelah itu, barulah bermunculan pertunjukan bioskop keliling lainya.
"Dahulu, bioskop itu tempat duduknya banyak di dalam satu ruangan berukuran besar. Sekarang, bioskop disekat-sekat, bahkan bisa menayangkan dua hingga tiga film," kata pemandu Museum Sejarah Jakarta, Pasupatra di lokasi, Selasa (10/10/2023).
Jejak sejarah mengenai film dan bioskop di Indonesia selengkapnya bisa dilihat di Pameran Jejak Memori bertajuk "Gempita Layar Perak Jakarta".
Pameran ini digelar mulai Senin (9/10/2023) sampai Minggu (22/10/203) di Museum Sejarah Jakarta (Museum Fatahillah), Jakarta Barat.
Pameran Jejak Memori Gempita Layar Perak Jakarta berlokasi di Museum Sejarah Jakarta, tepatnya di sebelah loket tiket masuk.
Museum Sejarah Jakarta berada di area Taman Fatahilah Nomor 1, Pinangsia, Kecamatan Taman Sari, Kota Jakarta Barat.
Pintu masuk menuju Pameran Jejak Memori Gempita Layar Perak Jakarta ada di depan Magic Art 3D Museum.
Baca juga:
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.