JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah Si Pitung di Marunda, Jakarta Utara, dikenal sebagai salah satu tempat persembunyian legenda Betawi bernama Pitung.
Saat itu ia menjadi buronan Pemerintah Hindia Belanda karena merampok dari orang kaya, namun diberikan ke masyarakat yang membutuhkan.
Baca juga: Rumah Si Pitung, Jejak Sang Legenda Betawi di Marunda
Meski sarat akan sejarah soal Pitung, tempat wisata ini menyuguhkan lebih dari itu. Simak apa saja aktivitas yang bisa dilakukan di lokasi:
Keberadaan Rumah Si Pitung tidak lepas dari pertanyaan soal apakah sosok Pitung nyata atau hanya fiksi.
Pertanyaan tersebut bisa dieksplor di tempat ini karena wisatawan bisa bertanya ke pemandu yang ada.
"Sampai sekarang masih banyak yang nyangka, masih banyak yang ke-brainwashed sama cerita si Pitung yang ada di film sekitar tahun 1970. Padahal sutradaranya ngakuin bahwa cerita yang dia bikin semuanya khayalan dari imajinasinya dia," jelas Pemandu Rumah Si Pitung, Tama saat acara "Giveaway Tur Rumah Si Pitung" oleh Wisata Kreatif Jakarta, Jumat (22/12/2023).
Wisatawan pun bisa mengetahui beragam versi tentang sosok Pitung, mulai dari versi film hingga versi yang mengatakan bahwa sesungguhnya Pitung itu lebih dari satu orang.
Baca juga:
Layaknya sebuah rumah, bagian dalam Rumah Si Pitung terdiri dari beberapa ruangan yang diisi aneka furnitur serta perabotan keluarga Betawi.
Setelah menaiki tangga, wisatawan bisa melihat meja dan kursi ruang tamu, serta meja dan kursi ruang makan keluarga Betawi. Ada pula alat masak dan alat musik tradisional Betawi.
Tama mengatakan, barang-barang kuno tersebut merupakan sumbangan dari budayawan Betawi, Ridwan Saidi.
Dengan demikian, sembari mengulik sosok Pitung, wisatawan juga bisa sambil mengetahui budaya masyarakat Betawi.
Baca juga: Cara ke Rumah Si Pitung Naik TransJakarta, Turun di Tanjung Priok
View this post on Instagram
Kompleks Rumah Si Pitung terdiri dari bangunan rumah, bangunan untuk ruang serbaguna, serta bangunan untuk kantor, mushala, dan toilet.
Tama menyampaikan, ruang serbaguna tersebut disulap menjadi "kantin" pada akhir pekan. Wisatawan pun bisa menyicipi aneka makanan dan minuman khas Betawi.
"Kalau Sabtu, Minggu di atas situ jadi kantin. Jadi (ada) makanan-makanan Betawi gitu, (seperti) kue rangi, selendang mayang, kerak telor. Minuman itu bir pletok," tuturnya.
Baca juga:
Menurut Tama, Rumah Si Pitung bukanlah satu-satunya tempat persembunyian Pitung pada zaman dahulu. Konon, ia juga bersembunyi di Masjid Al Alam yang hingga kini masih kokoh berdiri.
Dibangun antara tahun 1600-an dan 1700-an, masjid ini bisa disambangi ketika mengunjungi Rumah Si Pitung. Jaraknya pun cukup dekat, sekitar 550 meter sehingga bisa dicapai dengan berjalan kaki hampir 10 menit.
Di dalam area bangunan masjid, terdapat pendopo dan sumur. Wisatawan muslim pun bisa sekalian beribadah di masjid ini.
Sebagai informasi, Rumah Si Pitung beralamat di Jalan Kampung Marunda Pulo, 2, Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.
Tempat wisata ini buka setiap hari kecuali hari Senin, dari pukul 08.00 WIB sampai 17.00 WIB. Harga tiket masuknya mulai Rp 5.000 untuk pengunjung dewasa.
Baca juga: Kapan Lebaran Betawi Dirayakan? Ini Penjelasannya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.