JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah Si Pitung di Marunda, Jakarta Utara, termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi Undang-undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.
Konon, di rumah panggung yang terbuat dari kayu ini, seorang legenda Betawi bernama Pitung bersembunyi dari kejaran Pemerintah Hindia Belanda.
Baca juga: Rumah Si Pitung, Jejak Sang Legenda Betawi di Marunda
Sosoknya dianggap sebagai pemberontak di mata penguasa waktu itu, namun pahlawan di mata masyarakat, dilaporkan oleh Kompas.com, Sabtu (12/5/2018).
"Ceritanya dulu kalau lagi dikejar-kejar sama (Pemerintah Hindia) Belanda, (Pitung) larinya ke daerah Marunda," ucap Pemandu Rumah Si Pitung, Tama saat acara "Giveaway Tur Rumah Si Pitung" oleh Wisata Kreatif Jakarta, Jumat (22/12/2023).
Ia menambahkan, ada dua lokasi yang menjadi tempat bersembunyi Pitung di Marunda. Pertama, di rumah ini dan, kedua, di Masjid Al Alam.
Wisatawan yang ingin berkunjung ke Rumah Si Pitung bisa naik kendaraan umum, salah satunya KRL. Simak selengkapnya:
Baca juga:
Rumah Si Pitung beralamat di Jalan Kampung Marunda Pulo, 2, Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.
Stasiun Tanjung Priok menjadi stasiun terdekat dari Rumah Si Pitung. Jarak kedua tempat tersebut sekitar 11,4 kilometer (km).
Ada beberapa cara untuk menuju Stasiun Tanjung Priok. Cara pertama dan termudah, wisatawan bisa memulai perjalanan dari Stasiun Jakarta Kota di Jakarta Pusat.
Setibanya di stasiun tersebut, pergilah ke peron tujuh untuk naik kereta jurusan Stasiun Jakarta Kota-Stasiun Tanjung Priok.
Kereta ini akan melewati beberapa stasiun yaitu Stasiun Jakarta Kota-Stasiun Kampung Bandan-Stasiun Ancol-Stasiun Tanjung Priok. Wisatawan tidak perlu transit.
Namun, harap diingat bahwa kereta jurusan Stasiun Jakarta Kota-Stasiun Tanjung Priok beroperasi berdasarkan jadwal dengan interval bervariasi.
Dilansir dari laman resmi KAI Commuter, Minggu (24/12/2023), berikut jadwal keberangkatan kereta dari Stasiun Jakarta Kota ke Stasiun Tanjung Priok:
Pagi
Baca juga: Siapa Sangka, Marunda Punya Banyak Destinasi Sejarah
Siang
Baca juga: Natal dan Tahun Baru, 12 Museum di Jakarta Tutup Sementara