Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengalaman ke Penjara Bawah Tanah di Museum Fatahillah di Kota Tua

Kompas.com - 04/07/2024, 11:43 WIB
Krisda Tiofani,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gedung putih ikonis Museum Sejarah Jakarta di Kota Tua, Jakarta Barat, dulunya menjadi balai kota pada zaman Hindia Belanda.

Bangunan yang dikenal luas sebagai Museum Fatahillah ini menyimpan segudang cerita sejarah di tiap sekat ruangnya, termasuk penjara bawah tanah.

Baca juga: Kompas.com Travel Walking Tour Perdana, Jelajah Kota Tua hingga Hotel Santika

Bila masuk dari pintu depan museum, lokasi ruang penjara bawah tanah akan ditemukan saat hampir selesai menjelajahi tempat bersejarah ini.

Penjara bawah tanah antara laki-laki dan perempuan dipisah. Letaknya tidak terlalu berdekatan.

Penjara bawah tanah khusus laki-laki berada di balik dinding luar Museum Sejarah Jakarta, berderatan satu dan lainnya. Saat ini letaknya di belakang patung Hermes. 

Baca juga: 4 Aktivitas di Museum Fatahillah, Masuk Penjara Bawah Tanah

Penjara bawah tanah di Museum Fatahillah.DOK. KOMPAS.COM/ SUCI WULANDARI PUTRI CHANIAGO Penjara bawah tanah di Museum Fatahillah.

"Ada tujuh sel penjara laki-laki. Satu sel itu isinya bisa sampai 50 orang, sempit tempatnya," kata pemandu dari Wisata Kreatif Jakarta, Ira Latief saat Kompas.com Travel Walking Tour, Minggu (30/6/2024).

Ukuran tiap sel penjara sama. Tidak terlalu tinggi, sekitar 150-160 sentimeter, sedangkan panjang dan lebarnya masing-masing tak sampai 10 meter. Pengunjung bisa memasuki sel, tapi harus menunduk.

Penjara laki-laki yang kosong ini tampak gelap, meski dikunjungi pada siang hari ketika cuaca masih terik.

Sulit untuk melihat isi dalam penjara, yang sebenarnya kosong. Hanya ada sejumlah bola berat besar atau canon ball di dalamnya.

"Dulu, kaki para tawanan itu diikat dengan canon ball itu. Mereka buang air kecil juga di dalam sini. Jadi, banyak tawanan yang sebelum diadili, sudah meninggal duluan," jelas Ira.

Salah satu orang yang ditawan di ruang penjara laki-laki tersebut adalah Untung Suropati, sebelum kabur dan menjadi buronan.

Baca juga:

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengunjung Membeludak pada Hari ke-3 Indofest 2024, ke Toilet Antre Panjang

Pengunjung Membeludak pada Hari ke-3 Indofest 2024, ke Toilet Antre Panjang

Travel Update
Musim Kemarau Jadi Waktu Terbaik ke Singapura, Cuaca Cerah Pas untuk Jalan-jalan

Musim Kemarau Jadi Waktu Terbaik ke Singapura, Cuaca Cerah Pas untuk Jalan-jalan

Travel Tips
Festival Bunga dan Buah di Berastagi Diharapkan Masuk Kancah Internasional

Festival Bunga dan Buah di Berastagi Diharapkan Masuk Kancah Internasional

Travel Update
12 Tempat Wisata Sejarah di Kota Tua, Bukan Cuma Museum Fatahillah

12 Tempat Wisata Sejarah di Kota Tua, Bukan Cuma Museum Fatahillah

Jalan Jalan
5 Aktivitas Wisata di Museum Fatahillah Kota Tua Jakarta

5 Aktivitas Wisata di Museum Fatahillah Kota Tua Jakarta

Jalan Jalan
Promo Menginap di Ibis Styles Bogor Pajajaran, Rayakan 3 Tahun Beroperasi 

Promo Menginap di Ibis Styles Bogor Pajajaran, Rayakan 3 Tahun Beroperasi 

Hotel Story
Penglipuran Village Festival Digelar sampai 7 Juli 2024, Desa Wisata Terbaik di Bali

Penglipuran Village Festival Digelar sampai 7 Juli 2024, Desa Wisata Terbaik di Bali

Travel Update
Rest Area Gunung Mas Dilengkapi Warung Pelayanan Publik, Ada Layanan STNK

Rest Area Gunung Mas Dilengkapi Warung Pelayanan Publik, Ada Layanan STNK

Travel Update
Kota Lama Surabaya Terus Dikembangkan sampai 5 Tahun Mendatang

Kota Lama Surabaya Terus Dikembangkan sampai 5 Tahun Mendatang

Travel Update
Kompas Travel Fair 2024 Siap Digelar 20-23 September di JCC Jakarta 

Kompas Travel Fair 2024 Siap Digelar 20-23 September di JCC Jakarta 

Travel Update
Cirebon Siapkan 4 Pabrik Gula Bersejarah untuk Tempat Wisata Baru

Cirebon Siapkan 4 Pabrik Gula Bersejarah untuk Tempat Wisata Baru

Travel Update
Desa Wisata Pulo Sibandang di Sumatera Utara, Terbentuk dari Kolaborasi 3 Desa

Desa Wisata Pulo Sibandang di Sumatera Utara, Terbentuk dari Kolaborasi 3 Desa

Travel Update
Danau Ubur-ubur di Pulau Kakaban Masih Ditutup, Kelestarian Jadi Prioritas

Danau Ubur-ubur di Pulau Kakaban Masih Ditutup, Kelestarian Jadi Prioritas

Travel Update
Kenalkan Budaya dan Keindahan Indonesia, KiN Space SCBD Hadirkan Ruang Belajar dan Bermain Interaktif

Kenalkan Budaya dan Keindahan Indonesia, KiN Space SCBD Hadirkan Ruang Belajar dan Bermain Interaktif

Jalan Jalan
Mengenal Festival Merah Putih, Perayaan Kemerdekaan RI di Kota Bogor

Mengenal Festival Merah Putih, Perayaan Kemerdekaan RI di Kota Bogor

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com