Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eropa Dilanda Musim Panas Ekstrem, Pariwisata Terdampak

Kompas.com - 03/07/2024, 20:08 WIB
Anggara Wikan Prasetya

Penulis

Sumber CNN Travel

KOMPAS.com - Musim panas di Eropa tahun 2024 ini makin membara akibat krisis iklim yang mengintensifkan gelombang panas dan kebakaran hutan. 

Seperti yang dialami oleh Mary Beth Walsh, seorang warga Texas yang tumbuh besar di Dallas, Amerika Serikat (AS). Ia sebenarnya terbiasa dengan suhu tinggi. 

Namun dalam kunjungan ke Athena, Yunani pada pertengahan Juni 2024 bersama teman-temannya, ia menghadapi suhu 37 derajat Celsius yang tidak tertahankan.

Baca juga: BMKG Ungkap Cuaca Perkotaan Makin Panas karena Urban Heat Island, Apa Itu?

"Sebenarnya saya tidak tahu tentang panas yang sedang terjadi sampai kami sampai di sana, yang cukup mengejutkan," ujarnya dilansir dari CNN Travel. 

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas.com (@kompascom)

Meskipun sering bercanda tentang toleransinya terhadap panas yang tinggi, apartemen tempat dia menginap ternyata tidak dilengkapi AC. Suhu pada siang hari juga terlalu tinggi untuk menjelajahi kota dengan berjalan kaki.

Dampak pada industri pariwisata

Musim panas membara akibat krisis iklim telah menjadi kenyataan untuk dihadapi banyak wisatawan yang merencanakan liburan ke negara-negara Mediterania yang lebih panas. 

Minat untuk mengunjungi negara-negara tersebut menurun pada tahun 2023 akibat gelombang panas dan kebakaran hutan yang memecahkan rekor dengan destinasi yang lebih sejuk menjadi semakin populer, kata para ahli.

Baca juga: Studi Tunjukkan Bagaimana Panas Ekstrem Pengaruhi Kesehatan Kandungan

Panas ekstrem ini memiliki potensi untuk makin mendorong pergeseran wisatawan ke utara yang lebih sejuk.

Industri pariwisata dan wisatawan perlu menyesuaikan diri dengan dampak iklim yang semakin meningkat. 

Ini menjadi isu yang lebih besar bagi negara-negara di Eropa selatan yang mengandalkan pariwisata untuk meningkatkan perekonomian mereka.

Ilustrasi cuaca panas.SHUTTERSTOCK Ilustrasi cuaca panas.

Pengaruh perubahan iklim terhadap tempat tujuan liburan turis akan memiliki dampak serius bagi beberapa negara yang sangat bergantung pada pendapatan dari wisatawan mereka.

Di Yunani, sektor pariwisata menyumbang hampir 41 miliar dollar AS atau sekitar 20 persen dari seluruh ekonomi negara, menurut World Travel and Tourism Council.

Baca juga: 5 Masalah Kesehatan yang Meningkat saat Cuaca Panas

Sementara di Italia yang peringatan tingkat tiga untuk panas telah dikeluarkan untuk kota-kota seperti Roma, Perugia, dan Palermo, sektor pariwisata menyumbang 10 persen perekonomian seluruh negeri dengan satu dari delapan pekerjaan terkait dengan industri ini.

Para wisatawan di Eropa selatan disarankan untuk beradaptasi sebelum melakukan aktivitas fisik yang berat di bawah terik matahari.

Peningkatan populasi nyamuk

Selain panas ekstrem, perubahan iklim juga mempengaruhi munculnya populasi nyamuk pembawa penyakit ke wilayah-wilayah baru di Eropa, menurut European Centre for Disease Prevention and Control (ECDC).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Danau Ubur-ubur di Pulau Kakaban Masih Ditutup, Kelestarian Jadi Prioritas

Danau Ubur-ubur di Pulau Kakaban Masih Ditutup, Kelestarian Jadi Prioritas

Travel Update
Kenalkan Budaya dan Keindahan Indonesia, KiN Space SCBD Hadirkan Ruang Belajar dan Bermain Interaktif

Kenalkan Budaya dan Keindahan Indonesia, KiN Space SCBD Hadirkan Ruang Belajar dan Bermain Interaktif

Jalan Jalan
Mengenal Festival Merah Putih, Perayaan Kemerdekaan RI di Kota Bogor

Mengenal Festival Merah Putih, Perayaan Kemerdekaan RI di Kota Bogor

Travel Update
Libur Sekolah di Bogor, Wisatawan Diimbau Naik Kendaraan Umum

Libur Sekolah di Bogor, Wisatawan Diimbau Naik Kendaraan Umum

Travel Update
Desa Wisata Pulau Derawan, Punya 1.051 Spesies Terumbu Karang

Desa Wisata Pulau Derawan, Punya 1.051 Spesies Terumbu Karang

Travel Update
Tips Jaga Barang dari Pencopet Saat Travelling

Tips Jaga Barang dari Pencopet Saat Travelling

Travel Tips
Tips Bepergian bersama Teman dengan Bujet Beragam

Tips Bepergian bersama Teman dengan Bujet Beragam

Travel Tips
Pesawat dari AS Tujuan Belanda Ini Terlambat 16 Jam akibat Makanan Basi

Pesawat dari AS Tujuan Belanda Ini Terlambat 16 Jam akibat Makanan Basi

Travel Update
Kejadian Langka, Kebakaran Landa Taman Nasional Denali di Alaska

Kejadian Langka, Kebakaran Landa Taman Nasional Denali di Alaska

Travel Update
Harga Tiket Pesawat Rute Jakarta-Lombok per Juli 2024, Mulai dari Rp 1,2 Jutaan

Harga Tiket Pesawat Rute Jakarta-Lombok per Juli 2024, Mulai dari Rp 1,2 Jutaan

Travel Update
3 Cara Bangun Pariwisata Indonesia Berkelanjutan Menurut Pakar dari UGM

3 Cara Bangun Pariwisata Indonesia Berkelanjutan Menurut Pakar dari UGM

Travel Update
Harga Tiket Pesawat Jakarta-Malang per Juli 2024, mulai Rp 1,2 Juta

Harga Tiket Pesawat Jakarta-Malang per Juli 2024, mulai Rp 1,2 Juta

Travel Update
Festival Jelajah Maumere 2024 Akan Digelar mulai 12 September

Festival Jelajah Maumere 2024 Akan Digelar mulai 12 September

Travel Update
5 Spot Wisata Kompas.com Travel Walking Tour, Ada Museum Wayang

5 Spot Wisata Kompas.com Travel Walking Tour, Ada Museum Wayang

Jalan Jalan
Ada Promo Scoot untuk Juli 2024, Tarif mulai Rp 400.000

Ada Promo Scoot untuk Juli 2024, Tarif mulai Rp 400.000

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com