Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Kota Bangkok Keluarkan Peringatan Panas Ekstrem

Kompas.com - 30/04/2024, 18:06 WIB
Zeta Zahid Yassa,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

Sumber france24

KOMPAS.com - Wisatawan yang hendak berkunjung ke Thailand dalam waktu dekat, harus waspada.

Pemerintah kota Bangkok, Thailand, telah mengeluarkan peringatan terkait dengan kondisi panas ekstrem yang diperkirakan akan terjadi. 

Indeks panas diperkirakan akan naik di atas 52 derajat Celsius, menyebabkan kekhawatiran akan kondisi cuaca yang sangat panas.

Pada hari Rabu, suhu di wilayah beton ibu kota Thailand ini mencapai 40,1 derajat Celcius dan diprediksi akan tetap tinggi pada hari Kamis, melansir dari france24.com, Selasa (30/04/2024).

Baca juga: Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Gelombang cuaca panas juga melanda beberapa wilayah di Asia Selatan dan Asia Tenggara, dengan dampak yang signifikan.

Provinsi Udon Thani, di wilayah timur laut Thailand, juga memperingatkan akan suhu yang sangat panas pada Kamis (25/4/2024).

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas.com (@kompascom)

Kementerian Kesehatan Thailand melaporkan bahwa 30 orang telah meninggal akibat sengatan panas antara 1 Januari dan 17 April 2024. Padahal sepanjang 2023, ada 37 orang meninggal.

Direk Khampaen, Wakil Direktur Jenderal Departemen Pengendalian Penyakit Thailand, mengatakan kepada AFP, lansia dan mereka yang memiliki kondisi penyakit, termasuk obesitas, diminta tetap berada di dalam ruangan dan minum air secara teratur.

Dampak El Nino

Bulan April biasanya merupakan waktu terpanas sepanjang tahun di Thailand dan negara-negara lain di Asia Tenggara. Namun kondisi tahun ini diperburuk oleh pola cuaca El Nino. 

Tahun lalu terjadi rekor tingkat suhu panas di seluruh dunia, dengan badan cuaca dan iklim PBB mengatakan bahwa Asia memanas dengan sangat cepat.

Ilustrasi perbedaan suhu permukaan laut di seluruh dunia selama fenomena El Nino yang terjadi pada 2015.NOAA via SCIENCE ALERT Ilustrasi perbedaan suhu permukaan laut di seluruh dunia selama fenomena El Nino yang terjadi pada 2015.

Kerajaan ini telah dilanda gelombang panas minggu ini, dengan suhu 44,2 derajat Celsius yang tercatat di provinsi utara Lampang pada hari Senin - hanya sedikit di bawah rekor nasional sepanjang masa, yaitu 44,6 derajat Celcius yang dicapai tahun 2023. 

Di seberang perbatasan di Myanmar, suhu mencapai 45,9 derajat Celsius pada hari Rabu, dan diperkirakan akan mencapai suhu yang sama pada hari Kamis.

Kekacauan dan konflik yang dipicu oleh kudeta militer pada tahun 2021 telah menyebabkan pemadaman listrik bergilir di sebagian besar wilayah negara tersebut, sehingga menghambat kemampuan masyarakat untuk tetap sejuk dengan kipas angin dan pendingin ruangan.

Baca juga: Panas Ekstrem Landa Asia Tenggara: 30 Tewas di Thailand, Sekolah Filipina Diliburkan

Hal ini semakin memperburuk kondisi masyarakat dalam menghadapi gelombang panas yang melanda wilayah tersebut.

Dengan kondisi cuaca yang begitu ekstrem, pemerintah dan berbagai lembaga terkait diharapkan dapat memberikan perhatian ekstra terhadap kondisi masyarakat, terutama mereka yang rentan terhadap dampak suhu ekstrem.

Semua pihak diharapkan dapat bekerja sama untuk mengurangi dampak buruk dari gelombang panas yang sedang terjadi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Travel Update
Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Travel Tips
BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

Travel Update
Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com